Bus yang ditumpangi pemain Perspa Pacitan menjadi korban pelemparan batu orang tak dikenal (OTK). Itu terjadi usai laga tim dengan julukan The Ocean Blue melawan Persepon Ponorogo. Pelemparan terjadi saat bus melintas wilayah Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Manajer Perspa Bagus Surya Pratikna menyayangkan terjadinya peristiwa yang menyebabkan 2 pemain cedera. Laporan polisi pun langsung dibuat menyusul upaya memberikan pertolongan pertama dengan membawa keduanya ke puskesmas. Bagus berharap kasusnya diusut tuntas.
"Kita meminta ketegasan dari pihak kepolisian agar kasus ini bisa dituntaskan," kata Bagus berbincang dengan detikJatim, Senin (18/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagus mengatakan, sejak awal dirinya merasakan gelagat kurang nyaman usai berlangsungnya pertandingan. Di sisi lain, begitu memasuki wilayah Kabupaten Ponorogo, timnya berjalan tanpa pengawalan. Belajar dari pengalaman ini, dirinya berharap pengawalan dapat diberikan sepanjang rute yang dilalui.
"Jadi ke depan kami mengharapkan bahwa dalam event-event seperti itu harus ada pengawalan agar meminimalisir kejadian serupa," harapnya.
Di sisi lain, Perspa saat ini lolos ke babak 28 besar. Tentu saja persiapan harus dilakukan lebih matang, termasuk di antaranya dari aspek keamanan. Bagus mengaku akan segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di Kota 1001 Gua, baik bupati maupun kapolres.
"Kami nanti akan berkoordinasi dengan Pak Bupati dan juga Polres Pacitan sekiranya nanti bisa dikawal dari lokasi sampai ke Pacitan," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, kejadian tak mengenakan dialami para pemain Perspa di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kecamatan Slahung, Minggu (17/12) malam. Bus yang ditumpangi para pemain tiba-tiba dilempari batu oleh orang tak dikenal (OTK). Akibatnya, kaca sebelah sopir pecah. Total ada 3 batu ditemukan di dalam bus.
(hil/dte)