Perkumpulan Sepakbola Amputasi Madura (Persam) menjadi Piala Menpora 2023. Persam dinobatkan sebagai juara setelah memenangkan laga final sengit melawan Persas Surabaya di Lapangan Pancoran Soccer Field, Pancoran, Jakarta pada Senin (27/11).
Manager Persam Khairul Umam mengatakan Piala Menpora 2023 itu bukanlah satu satunya prestasi yang diraih timnya. Dua pemain Persam masuk dalam skuad Timnas sepak bola amputasi Indonesia dan berhasil menjadi juara di Malaysia.
"Robby Ansalni dan Riski Adi Pradana kemarin juga ikut laga di Malaysia, Alhamdulillah mereka juara bersama Timnas," Kata Khairul kepada detikJatim, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khairul berharap prestasi kaum disabilitas ini tidak dipandang sebelah mata dan bisa mendapat dukungan semua pihak. Sejauh ini, sudah ada 20 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persam. Ke depan ia akan merangkul lebih banyak lagi.
"Dengan prestasi yang kami persembahkan untuk Madura ini kami berharap ini bisa mengangkat derajat kaum disabilitas. Bahwa disabilitas juga layak dan bisa menjadi bintang," tuturnya.
"Ke depan kami juga akan merangkul lebih banyak lagi yang mau gabung. Jangan pesimistis, kalian hanya fisiknya yang diamputasi bukan semangatnya," katanya.
Sementara itu Dimas Beruntung, pemain sekaligus pendiri Persam mengatakan bahwa prestasi itu diraih melalui proses panjang dengan tantangan berat dan sulit. Berkat kerja keras dan kegigihan tim, prestasi itu berhasil diraih.
"Kami lakukan sujud syukur di alun alun sebagai salah satu tempat latihan kami. Gelar juara ini pertama saya persembahkan untuk almarhum anak saya yang baru meninggal 30 hari lalu," kata Dimas.
Dimas mengungkapkan pada awal kompetisi Persam sempat down karena kalah 0-1 saat melawan Persas Surabaya di fase grup. Namun mereka berhasil membalas kekalahan di laga final.
"Di final kami kembali bertemu Surabaya. Pada waktu normal skor sama-sama kuat 0-0, di babak tambahan masih tetap bertahan hingga pada babak adu penalti, kami menang dengan skor 2-1," paparnya.
Tekat kuat untuk menunjukkan bahwa para penyandang disabilitas juga bisa berprestasi menjadi motivasi mereka. Sehingga mereka tetap semangat berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Madura.
"Motivasi kami hanya ingin menunjukkan bahwa disabilitas juga bisa berprestasi dan membanggakan Madura," ujar Dimas.
Menurutnya saat pra kompetisi rekan setimnya patungan karena tidak ada pihak manapun yang mendukung biaya. Bahkan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan karena selama ini mereka tidak mempunyai lapangan memadai.
Motivasi mereka tetap semangat berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Madura, dan menunjukkan pada semua bahwa para penyandang disabilitas juga bisa berprestasi.
"Selama ini kita latihan di lahan tidak memadai, ukurannya hanya 10Γ15. Kita juga sering latihan di tempat umum seperti Alun-alun, untuk menunjukkan disabilitas juga bisa bermain bola dan bisa berprestasi dengan sepak bola amputasi," terangnya.
"Mudah-mudahan ke depannya ada dukungan dari Pemerintah dan para pengusaha Madura," imbuhnya. "Motivasi kami hanya ingin menunjukkan bahwa disabilitas juga bisa berprestasi dan membanggakan Madura," imbuhnya.
(dpe/iwd)