Persebaya hanya meraih hasil imbang 1-1 saat menghadapi Barito Putera, Sabtu (8/7). Meski demikian, laga pekan kedua Liga 1 ini membawa kesan bagi enam Bonek penyandang disabilitas yang nribun langsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Keenam Bonek disablitas ini datang ke Stadion GBT langsung difasilitasi polisi. Mulai dijemput, diberi tiket, hingga diantar langsung ke tribun khusus suporter penyandang disabilitas.
Pengalaman menonton langsung Persebaya ini jelas berkesan. Sebab, hal ini merupakan pengalaman pertama mereka bisa merasakan atmosfer stadion dan berbaur dengan ribuan bonek lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keenam Bonek tersebut yakni Junaidi warga Kapasan, Siswanto warga Donorejo, Rahul warga Tambak Laban, Rudi warga Tambak Madu, Rofilul warga Tambak Madu, dan Irgi warga Botoh Putih.
![]() |
Junaidi, salah satu Bonek penyandang disablitas mengakui ada perbedaan saat menonton dari TV dan langsung di stadion. Ia menyebut kemeriahan atmosfer dalam stadion berbeda daripada menonton melalui layar kaca.
Senada, Siswanto yang berkesempatan menonton langsung laga Persebaya merasakan perbedaan atmosfernya.
"Atmosfernya beda, biasanya cuma lihat di TV," kata Siswanto, Minggu (9/7/2023).
Sementara itu, Rofilul mengaku sebenarnya sudah lama memendam ingin menonton Persebaya berlaga di stadion. Dengan kesempatan yang diberikan ini, ia mengaku bersyukur.
"Alhamdulillah, sampai dijemput dan dikawal sama pak polisi," ujarnya.
Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho mengatakan, layanan kepada Bonek penyandang disabiltas ini memang bagian dari wujud pelayanan polisi. Bahkan setiba di Stadion, keenam bonek tersebut langsung disambut oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce.
"Disambut dan dihantarkan menuju tribun khusus disabilitas secara langsung oleh Bapak Kapolrestabes Surabaya (Kombes Pasma Royce) sekaligus pemasangan tiket superfans," tutur Dwi.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce mengatakan Bonek penyandang disabilitas juga punya hak yang sama untuk menonton sepakbola meski ada keterbatasan secara fisik. Terlebih saat ini Stadion GBT juga telah ada fasilitas khusus bagi mereka.
"Mereka (penyandang disabilitas) mempunyai hak yang sama. Alhamdulillah, bisa kita wujudkan bersama, stadion GBT juga sudah bertaraf internasional yang punya fasilitas tribun disabilitas. Semoga saudara disabilitas terhibur dan punya kesan pertama yang baik terhadap atmosfer sepak bola indonesia terutama Surabaya," kata Pasma.
(abq/dte)