1 Tahun Tragedi Kanjuruhan

Sunyi Stadion Kanjuruhan Saksi Bisu Tragedi yang Kini Direnovasi

Muhammad Aminudin - detikJatim
Minggu, 01 Okt 2023 20:38 WIB
Kondisi lapangan Stadion Kanjuruhan yang dipenuhi semak (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut 135 nyawa di malam 1 Oktober 2022 lalu. Tragedi Kanjuruhan disebut sebagai musibah terbesar dalam sejarah sepakbola Tanah Air.

Tragedi ini pecah sesaat setelah laga antara Arema FC vs Persebaya pekan ke-11 Liga 1 berakhir dengan skor 2-3. Suporter yang tak puas masuk kelapangan dan dibalas dengan tembakan gas air mata aparat.

Laga itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan yang berlokasi di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lalu bagaimana kondisi stadion yang juga menjadi home base Arema FC setelah setahun tragedi?

Pantauan detikJatim, setahun usai tragedi kondisi Kanjuruhan begitu sunyi dan tak terawat. Coretan berisikan kecaman dan kritikan atas tindakan represif aparat keamanan dianggap sebagai pemicu tewasnya ratusan suporter masih terlihat menghiasi sejumlah dinding stadion.

Stadion Kanjuruhan atau tepat di tepat di bawah tribun VIP merupakan kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang. Namun, para pegawai hanya beraktivitas di bagian tersebut.

Bagian dalam stadion tampak tetap dibiarkan begitu saja, berserakan dengan rumput liar tumbuh tinggi di sekitarnya. Sampah masih tampak memenuhi setiap sudut area stadion. Kondisi yang sama juga terlihat di dalam area stadion.

Kondisi lapangan Stadion Kanjuruhan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

Bahkan, beberapa fasilitas umum juga tampak rusak, seperti terlihat pada pagar pembatas tribun utara. Pemandangan semacam itu terbilang tidak biasa. Biasanya, pascapertandingan Arema FC, keesokan harinya semua sudut Stadion Kanjuruhan sudah bersih.

Para pedagang juga masih tetap berjualan di sejumlah kios yang sejak bertahun-tahun sebelum adanya tragedi disewa untuk berdagang. Sementara pada depan gerbang atau pintu 13 terpasang banner berukuran besar yang memuat nama serta foto-foto para korban tragedi di malam kelam itu.

Stadion Kanjuruhan sendiri dibangun sejak tahun 1997 dengan biaya hampir Rp 35 miliar dan diresmikan pada 9 Juni 2004 oleh Presiden Megawati Soekarnoputri dengan kapasitas 45 ribu penonton.

Namun, stadion Kanjuruhan kini berbenah setahun usai tragedi. Ini seiring dengan keputusan pemerintah untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan dengan nilai anggaran sebesar Rp 331 miliar.

Melalui renovasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyulap Stadion Kanjuruhan sesuai spesifikasi standar FIFA, baik dari sisi kapasitas serta keamanan. Untuk meminimalisir peristiwa maut 1 Oktober 2022 lalu terulang kembali.

Pihak PT Waskira Karya (Persero) bersama PT Abipraya Brantas ditunjuk sebagai pelaksana renovasi Stadion Kanjuruhan tampak sudah mulai memasang pagar setinggi 5 meter mengelilingi area stadion. Pagar berjarak sekitar 20 meter dari luar area stadion dipasang sebagai pembatas bagi publik dengan kawasan proyek.

Selanjutnya, gate 13 Stadion Kanjuruhan akan dijadikan memorabilia dan museum.




(abq/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork