Sejumlah keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mendapat dukungan peralatan pengembangan UMKM. Bantuan itu diberikan oleh Polres Malang.
Peralatan untuk meningkatkan pengembangan usaha yang diberikan berupa gerobak sayur, mesin pengolahan kue, dan gerobak untuk menjual makanan.
Paket bantuan itu diberikan kepada tiga keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang berasal dari Kecamatan Dampit dan Singosari di Mapolres Malang, Jumat (11/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan dukungan pengembangan UMKM kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan sebagai bentuk komitmen Polres Malang. Terutama dalam memberikan perhatian terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Jadi ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami, untuk terus memberikan perhatian dan dukungan kepada keluarga korban Kanjuruhan di semua aspek," ujar Kholis kepada wartawan usai pemberian bantuan.
Kholis menambahkan pemberian bantuan alat UMKM itu akan dilakukan secara berkala setiap bulan kepada seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Diawali bulan Agustus ini, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78," ungkapnya saat ditemui, Jumat.
Kholis menyebut, pemberian bantuan alat UMKM itu sebagai bentuk pemberian perhatian Polres Malang kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
"Insyaallah kami akan terus berkomitmen memberikan dukungan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dari berbagai aspek" sebutnya.
Tiga keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, penerima bantuan peralatan UMKM itu yakni Eka Wulandari, istri dari salah satu korban Iwan Junaedi warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Ia diberi bantuan alat pengolahan kue.
Kemudian Andre Hermawan, kakak kandung dari korban Linda Setyo warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Andre mendapat bantuan gerobak sayur keliling.
Serta Darmiasih, ibu dari korban luka berat Ninis Intan Aprilia warga Dampit, Kabupaten Malang, yang menerima bantuan gerobak untuk berjualan minuman keliling.
Eka Wulandari bersyukur telah mendapatkan perhatian dari Polres Malang untuk pengembangan usahanya. Eka menyebut pemberian alat pengolahan kue itu nantinya akan digunakan untuk membuat kue stik.
"Dengan alat ini, usaha pembuatan stik saya pastinya akan lebih mudah dan lebih cepat. Jika manual biasanya hanya bisa memproduksi 6 kilogram. Dengan alat ini bisa memproduksi 10 kilogram per hari," katanya.
(abq/iwd)