Bonek Kawal Pesepeda yang Bawa Keranda Keadilan untuk Tragedi Kanjuruhan

Bonek Kawal Pesepeda yang Bawa Keranda Keadilan untuk Tragedi Kanjuruhan

Deny Prastyo - detikJatim
Jumat, 04 Agu 2023 22:00 WIB
Midun sepeda kanjuruhan
Midun, pria yang naik sepeda bawa keranda 'Justice for Kanjuruhan' ke Jakarta singgah di Stadion GBT. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Miftahuddin Ramly (52) atau yang akrab disapa Midun, Aremania yang naik sepeda dari Malang ke Jakarta untuk mencari keadilan Tragedi Kanjuruhan tiba di Surabaya. Dia dikawal Bonek saat melintas di Surabaya.

Midun yang juga membawa keranga bertuliskan 'Justice for Kanjuruhan' dikawal Bonek saat menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Rencananya Midun memang akan berhenti di masing-masing stadion tiap kota yang ia singgahi.

Midun terharu saat masuk Surabaya. Roda sepeda Midun tanpa ada rintangan menggelinding di aspal Kota Pahlawan. Dia sungguh terkesan dan tak pernah menyangka atas sambutan Bonek yang luar biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sambutannya sangat akrab sekali. Di luar dugaan saya. Saya tidak membayangkan kalau tidak semudah ini perjalanannya," kata Midun kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (4/8/2023).

Tak hanya menyambut di Surabaya, Bonek juga menyiapkan perjalanan Midun ke Gresik dan Lamongan. Midun mengaku keluarganya sempat khawatis jika dia lewat Surabaya. Maklum, rivalitas kedua suporter sudah bukan jadi rahasia umum.

ADVERTISEMENT

Namun, kekhawatiran itu sirna. Bonek welcome dengan Midun.

"Padahal keluarga, teman[teman saya khawatir. 'Nggak bahaya ta?', tapi ternyata welcome," ungkapnya.

Setelah dari GBT, Midun akan melanjutkan ke Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik. Disana ia akan disambut oleh suporter Gresik yang sudah berkomunikasi dengan Bonek.

"Ini tujuannya dari GBT mau ke Gresik, Lamongan, Tuban, Pati Kudus," beber Midun.

Midun mengakui misi yang ia usung ialah untuk perdamaian dan mengingatkan lagi Tragedi Kanjuruhan.

"Misinya perdamaian dengan masing-masing suporter di daerah dan imbauan tidak mengulang kejadian di Kanjuruhan," ujar Midun.

Midun mengakui, klub sepakbola pertama yang ia kenal ialah Persebaya. Ia mengingat saat itu masih di Bangil sekitar tahun 1984. Setelah menetap di Malang pada awal 90an ia baru mengenal Arema.




(abq/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads