Pemkot Dukung Arema FC Berkandang di Stadion Gajayana: Perlu Perbaikan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 06 Mei 2023 14:09 WIB
Stadion Gajayana Malang (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Arema FC berkeinginan bisa berkandang di Stadion Gajayana selama kompetisi Liga 1 2023/2024. Lalu apa kata Pemkot Malang?

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispopar) Kota Malang Baihaqi mengaku telah berkomunikasi dengan pihak Arema FC yang menginginkan Stadion Gajayana sebagai homebase.

"Kalau terkait Arema FC untuk menggunakan Gajayana itu sudah ada komunikasi surat menyurat dan audiensi dan Mereka sudah menyurat ke LIB dan Walikota karena ini punya Pemkot," ujar Baihaqi kepada wartawan, Sabtu (6/5/2023).

Menurut Baihaqi, Pemkot Malang menyambut baik keinginan Arema FC untuk menjadikan Gajayana sebagai homebase. Namun, perlu disiapkan perbaikan infrastruktur sesuai standar Liga 1.

"Pemkot sendiri sudah mendukung tapi harus disiapkan standar-standarnya. Karena Gajayana sendiri belum memiliki standar liga 1, perlu perbaikan" tuturnya.

Jika disetujui, lanjut Baihaqi, maka akan disiapkan perjanjian kerjasama antara Dispopar dengan manajemen Arema FC.

"Seperti kursinya harus single seat dan lampu penerangan lapangan. Nanti jika setuju kita siapkan PKS dan harus dipersiapkan apa saja yang diperbaiki," sambungnya.

Baihaqi menambahkan Stadion Gajayana bisa menampung 20 ribu sampai 25 ribu penonton. Namun, jika digunakan single seat kapasitasnya menyusut sekitar 7 sampai 10 ribu kursi saja.

"Kalau dikonsep single seat itu sedikit. Kemarin itu dikonsep mungkin disiapkan 7-10 ribu kursi seat yang digunakan. Kemudian lampu penerangan lapangan ini harus berstandar," imbuhnya.

Arema FC sendiri hanya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan homebase. Dengan mengandalkan Gajayana, maka Singo Edan harus kerja ekstra agar dapat lolos verifikasi.

"Karena Arema FC sendiri diberikan waktu 2 bulan untuk mempersiapkan homebasenya. Ini masih proses pembicaraan, ada faktor hukum, PKS-nya bagaimana, ini secepatnya kita lakukan," ujar Baihaqi.

Baihaqi mengaku pihaknya tak memiliki kemampuan anggaran untuk memperbaiki infrastruktur Gajayana sesuai standar Liga 1. Apalagi, waktu persiapannya hanya selama dua bulan saja.

"Kalau anggaran APBD itu butuh proses, alternatif yang memungkinkan ya kompensasi sewa jadi konsep Arema melakukan perbaikan dengan biaya mereka, kemudian kita kompensasikan lewat PKS dengan Arema," bebernya.

Dispopar sendiri hanya memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan atau perbaikan ringan berbasis anggaran APBD.

"Kalau perbaikan ringan by APBD, mungkin bisa diusulkan di perubahan APBD. Tapi kan Arema nanti mainnya bulan Juli, sehingga kalau digunakan by APBD pasti tidak bisa," tegasnya.

Baihaqi menjelaskan bahwa penggunaan Gajayana harus ada kepastian pada bulan ini. Karena kompetisi dijadwalkan akan mulai bergulir pada Juli 2023 mendatang.

"Bulan ini harus ada kepastian jika mereka menggunakan Gajayana, jika mungkin nanti bulan Juli saat itu main di putaran pertama mereka mundur, mungkin Arema main dimana, tidak masalah, tapi percepatan harus dilakukan," pungkasnya.



Simak Video "Jika Bukan Kanjuruhan, Dimana Kandang Arema?"

(abq/iwd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork