Fakta-fakta Baru di Kasus Polisi Probolinggo Habisi Mahasiswi UMM

Fakta-fakta Baru di Kasus Polisi Probolinggo Habisi Mahasiswi UMM

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Kamis, 18 Des 2025 11:23 WIB
Fakta-fakta Baru di Kasus Polisi Probolinggo Habisi Mahasiswi UMM
Lokasi temuan mahasiswi UMM di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Surabaya -

Kasus tewasnya mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faradila Amalia Najwa, terus mengungkap fakta-fakta mencengangkan. Peristiwa yang bermula dari penemuan jasad korban di sungai wilayah Pasuruan, kini menyeret seorang anggota Polres Probolinggo sebagai terduga pelaku.

Berbagai kejanggalan mulai dari kondisi jenazah, keberadaan helm, hingga kemunculan terduga pelaku di rumah sakit diungkap oleh saksi terdekat keluarga. Fakta-fakta tersebut kini menjadi bagian penting dalam pendalaman kasus yang ditangani Jatanras Polda Jawa Timur.

Berikut sederet faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jasad Faradila Ditemukan di Sungai Wonorejo

Faradila Amalia Najwa ditemukan tak bernyawa di aliran sungai Jalan Raya Purwosari-Pasuruan, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Jasad korban pertama kali ditemukan warga yang hendak menuju sawah pada Selasa pagi.

Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Brimob Watukosek, Gempol, Pasuruan untuk proses identifikasi dan visum.

ADVERTISEMENT

"Status yang bersangkutan sebagai pelajar atau mahasiswi," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast.

2. Kejanggalan Helm dan Kondisi Jenazah

Samsul (40), sopir keluarga sekaligus orang kepercayaan ayah korban, mengaku menemukan kejanggalan saat melihat kondisi jenazah di kamar mayat. Ia menyebut kepala dan wajah korban dipenuhi lumpur, namun helm yang dikenakan justru bersih.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak masuk akal dan menimbulkan dugaan adanya rekayasa setelah korban meninggal dunia.

"Waktu saya lihat di kamar jenazah, kepala korban sampai pipi sebelah kanan penuh lumpur. Tapi helm yang dipakai korban itu sama sekali tidak ada lumpurnya," ujar Samsul.

3. Motor dan Helm Korban Masih di Kos

Kejanggalan lain terungkap ketika Samsul mendampingi polisi menuju kos Faradila di sekitar Kampus UMM. Di lokasi tersebut, sepeda motor dan helm milik korban ternyata masih berada di kos.

Hal itu memperkuat dugaan bahwa helm yang melekat di kepala korban saat ditemukan bukan milik Faradila.

"Itu yang melekat bukan helmnya Fara. Berarti helm itu baru dipakaikan oleh pelaku. Mungkin itu cuma untuk alibi, buat mengelabui saja," katanya.

4. Jejak Ban Mobil di Sekitar TKP

Samsul juga mengaku melihat langsung kondisi tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jasad. Ia menyebut adanya bekas roda mobil Mitsubishi Triton warna merah dop yang mengarah pada dugaan pelaku sempat memutar balik kendaraan.

"Di TKP itu mobil Mitsubishi Triton yang dipakai pelaku dibelikan oleh mertuanya ada bekas rodanya. Dia putar balik ke arah Malang," jelas Samsul.

5. Terduga Pelaku Sempat Datang ke Rumah Sakit

Fakta lain yang diungkap Samsul adalah kehadiran terduga pelaku, Bripka AS, di rumah sakit saat proses evakuasi jenazah berlangsung. Ia mengaku melihat langsung sosok tersebut masuk ke kamar jenazah.

Namun, AS disebut tidak membuka kantong mayat dan datang seorang diri.

"Pelaku pakai kaos putih," tutur Samsul.

6. Hubungan Tidak Harmonis dengan Keluarga Korban

Samsul juga mengungkap adanya hubungan tidak harmonis antara dirinya dan terduga pelaku. Ia mengaku kerap dimusuhi sejak bekerja sebagai sopir pribadi keluarga dan sering mengantar Faradila ke Malang.

Ketegangan tersebut disebut sudah berlangsung lama sebelum peristiwa tragis ini terjadi. "Sejak saya kerja di sini, saya sudah dimusuhi sama pelaku," katanya.

7. Isu Kedekatan Personal hingga Konflik Keluarga

Di tengah masyarakat, mulai mencuat isu kedekatan personal antara korban dan terduga pelaku. Warga menyebut hubungan tersebut tidak diketahui secara terbuka oleh keluarga besar korban.

Dugaan tersebut masih sebatas asumsi dan belum dibuktikan secara hukum.

"Di luar itu, Farah kelihatan akur sama pelaku. Kedekatan ini tidak diketahui oleh orang tuanya," ujar Gita, warga Tiris.

8. Polda Jatim Pastikan Proses Hukum Transparan

Polda Jawa Timur menyatakan duka cita atas kematian Faradila dan memastikan penanganan kasus dilakukan secara cepat dan transparan. Terduga pelaku telah diamankan, namun penyelidikan masih terus berjalan termasuk kemungkinan pelaku lain.

Proses hukum akan dilakukan baik secara pidana maupun etik kepolisian.

"Kami dari Polda Jatim juga memastikan akan memproses kasus ini secepat-cepatnya dan secara transparan," tegas Kombes Abast.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Polisi Probolinggo Resmi Tersangka Pembunuh Mahasiswi UMM"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads