Persik Kediri menumbangkan Persebaya Surabaya di pekan ke-30 Liga 1 di kandang sendiri. Tim Macan Putih menang tipis atas Bajul Ijo dengan skor 1-0.
Satu-satunya gol kemenangan Persik Kediri atas Persebaya datang dari penalti yang diputuskan oleh wasit Agus Fauzan setelah pemain belakang Persebaya dianggap melakukan pelanggaran.
Suksesnya eksekusi oleh Flavio Silva membuat laga tanpa penonton di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Sabtu (18/3) itu berakhir dengan kekalahan bagi Persebaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku menerima kekalahan itu. Tapi dia menyinggung tentang wasit Agus Fauzan Arifin yang menurutnya punya dendam kepada Persebaya.
Wasit Agus Fauzan menjadi bagian dari perangkat pertandingan Persik vs Persebaya dibantu asisten wasit Beni Andriko, Agus Mulyadi, Mustofa Umarella, dan Adi Riyanto.
Pertandingan itu juga dipantau oleh pengawas pertandingan Siswanto dengan wasit cadangan yakni Hanung Putranto Jati.
Aji pun dengan tegas menyebut setiap kali pertandingan dipimpin wasit Agus Fauzan timnya selalu dirugikan dengan keputusan-keputusan yang dianggap kontroversial.
"Wasit-wasit yang memimpin ini, sepertinya, dengan bukti-bukti yang nyata mereka memiliki dendam pribadi pada Persebaya. Agus Fauzan mungkin hari ini, Pahabol benar-benar hand ball 100 persen tidak ditiup (peluitnya)," ujarnya usai laga, Sabtu (18/3/2023).
Tak hanya wasit Agus Fauzan, Aji juga menyinggung tentang Musthofa Umarella yang menjadi asisten wasit. Aji juga menyebutkan bahwa Musthofa sama-sama memiliki rekam jejak merugikan Persebaya.
"Mustofa Umarela juga pernah bermasalah dengan Persebaya. Ketika gol melawan Persela yang 100 persen gol. Yang Agus Fauzan, saya yakin punya dendam pribadi dengan tim Persebaya. Ndak boleh, Gus!" Kecam Aji di hadapan wartawan.
Aji mengaku menerima kekalahan Persebaya. Menurutnya kalah menang dalam sepakbola merupakan hal yang biasa. Namun dia tidak terima jika terus dikerjai oleh wasit. Ia pun membeberkan rekam jejak Agus Fauzan dan Musthofa Umarella.
"Buktinya apa lagi? Buktinya apa? Buktinya yang sangat nyata ketika pertandingan di Bali, Persebaya melawan Madura United. Dia jarak 2 meter, Samsul dihajar kena kaki tidak diberi penalti," beber Aji. "Oke saya mengakui Persebaya kalah. Saya terima dengan lapang dada. Tapi wasit-wasit ini bermasalah terus."
Tagih janji Erick Thohir. Baca di halaman selanjutnya.
Karena merasa timnya kalah karena dikerjain wasit, Pelatih Persebaya Aji Santoso pun menagih janji Ketua PSSI yang baru, Erick Thohir. Yakni janji untuk memperbaiki kualitas wasit kompetisi Liga 1.
"Ya saya berharap ketua yang baru segera lah memperbaiki kualitas wasit. Kalah menang dalam sepakbola normal. Saya menerima. Oke kalau mereka mengatakan kalau itu penalti, oke. Saya terima penalti," kata Aji.
"Tetapi ada pemain mereka dua kali hand ball tidak ditiup, makanya saya bilang mengerikan kalau sepakbola kita seperti ini terus, sangat mengerikan," imbuhnya.
Aji menyampaikan itu karena sirinya tahu Erick pernah berjanji untuk memperbaiki kualitas wasit. Ia pun mengaku sepakat dengan janji yang pernah dilontarkan Erick.
"Pak Erick Thohir mengatakan sambil membenahi untuk timnas bisa berprestasi tapi yang pertama mereka harus membenahi wasit. Beliau menyampaikan itu," tutur Aji.
"Dan ini pemikiran beliau sebelum beliau menjadi sebagai ketua (PSSI). Saya pun memikirkan seperti itu. Kualitas kompetisi dulu dibenahi sambil bagaimana timnas bisa berprestasi," sambungnya.
Aji meyakini selama kualitas wasit Liga 1 tak dibenahi maka kualitas liga tak akan pernah bersih. Sebab kemenangan yang diraih bukan hasil kerja keras tim, tapi ada turut campur tangan wasit yang tak adil.
"Ya, itu tadi dipimpin wasit bermasalah Musthofa Umarella (asisten wasit) dan Agus Fauzan. Itu sih. Tolong ini ditulis apa adanya apa yang saya sampaikan," tutur Aji.
"Biar sepakbola kita bersih, biar sepakbola ini kalau menang memang kualitas dari pemain, pelatih, manajemen. Bukan seperti ini. Ini berkali-kali makanya saya kok saya curiga Agus Fauzan punya dendam dengan Persebaya," tutup Aji.