Tritura Aksi 40 Hari Tragedi Kanjuruhan: Jadikan Pelanggaran HAM Berat!

Tritura Aksi 40 Hari Tragedi Kanjuruhan: Jadikan Pelanggaran HAM Berat!

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 10 Nov 2022 17:58 WIB
40 hari tragedi kanjuruhan
Aksi Solidaritas 40 Hari Tragedi Kanjuruhan menuju Balai Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Aksi damai bertepatan dengan 40 hari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang berlangsung di Balai Kota Malang. Massa berpakaian hitam menyampaikan sejumlah tuntutan pengusutan tuntas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut.

Ada 3 tuntutan yang dibawa massa aksi. Mereka membawa spanduk, menyampaikan orasi, hingga akhirnya membubarkan diri setelah tuntutan mereka diterima oleh Wali Kota Malang Sutiaji hari ini.

Berikut ini tiga tuntutan yang dibawa Tim Gabungan Aremania saat menggelar aksi depan Balai Kota Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Seret, tangkap dan adili:

a. Seluruh aktor Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022..

ADVERTISEMENT

b. Seluruh eksekutor Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

2. Jadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, bukan hanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) ringan.

3. Bayar kerugian yang diderita korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 melalui mekanisme kompensasi dan restitusi.

Kuasa hukum Tim Gabungan Aremania, Anjar di sela aksi unjuk rasa tersebut menyatakan bahwa 3 tuntutan itu merupakan suara hati rakyat tentang Tragedi Kanjuruhan.

"Yang selanjutnya kami sebut sebagai Tritura atau tiga tuntutan rakyat dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022," kata Anjar kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Tiga tuntutan itu telah diserahkan kepada Wali Kota Malang Sutiaji yang keluar menemui massa. Tim Gabungan Aremania meminta Sutiaji menandatangani serta membubuhkan stempel resmi Wali Kota Malang sebagai bentuk kesepakatan.

Proses penandatanganan tuntutan itu dilakukan di lobi Balai Kota Malang. Pasca penandatanganan tersebut massa kemudian membubarkan diri, yakni sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur kawasan Balai Kota Malang tak menyurutkan pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi.




(dpe/iwd)


Hide Ads