Sebanyak 11 dokter forensik akan melakukan autopsi dua jenazah korban Kanjuruhan besok. Mereka berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia ((PDFI) dan Dokkes Polda Jawa Timur.
"Kalau besok secara teknis pelaksanaan dari dokter forensik kemudian tim penyidik dari Polda, kemudian ada pengawas dari internal maupun eksternal. Termasuk teman-teman dari Aremania yang akan ikut mengawal," ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis kepada wartawan di TPU Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jumat (4/11/2022), sore.
Kholis menjelaskan, ada 11 orang yang terlibat dalam proses autopsi jenazah Natasya Deby Ramadhani (16) dan Nayla Deby Anggraeni (13), esok pagi. Mereka terdiri dari tim dokter forensik, ditambah tim dari Dokkes Polda Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dokter intinya ada enam dan penasehatnya dua, jadi kurang lebih dokter forensiknya ada sembilan. Belum termasuk lagi dokter yang disiapkan Bid Dokkes Polda Jatim, jadi sekitar 11 termasuk staf," jelas Kholis.
Kholis menegaskan pihaknya mempersilahkan bagi Aremania yang ingin hadir mengawal dan menyaksikan proses autopsi besok pagi. Sebab ingin suporter juga turut langsung mengawal proses autopsi berlangsung.
"Bagi rekan-rekan Aremania yang ingin hadir dipersilahkan, dan tentunya kita juga ingin dari rekan-rekan Aremania juga ikut melihat dan mengawal sebagai bentuk transparasi bagi kami kepolisian, untuk bersama-sama mengawal proses ini, supaya berjalan aman lancar sesuai harapan semua pihak," tegasnya.
Menurut Kholis, bagi pihak eksternal yang akan ikut mengawal proses autopsi akan juga difasilitasi, seperti dari Kompolnas, TGIPF, Komnas HAM, serta pengawas eksternal lain dipersilahkan hadir.
"Kami akan memfasilitasi pengawas dari eksternal yang ikut hadir mengawal jalannya autopsi. Baik itu dari Kompolnas, TGIPF, Komnas HAM, serta dari pengawas eksternal lainnya," tuturnya.
Sarana dan prasarana mulai dipersiapkan menjelang autopsi dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan rencananya digelar besok pagi. Mulai dari tenda, meja serta fasilitas air bersih, garis polisi turut dipasang untuk membatasi area makam yang akan dibongkar besok.
Simak video 'Aremania Ngluruk Kejati Jatim, Minta Rekonstruksi Ulang-Tetapkan Tersangka Lain':