Lebih 10 Dokter RSSA Malang Diperiksa soal Tragedi Kanjuruhan

Lebih 10 Dokter RSSA Malang Diperiksa soal Tragedi Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 02 Nov 2022 15:51 WIB
Dokter RSSA menggelar jumpa pers
Tim Dokter RSSA Malang menggelar jumpa pers (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Lebih 10 dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diperiksa penyidik di Polda Jatim soal Tragedi Kanjuruhan. Mereka terdiri dari dokter ICU, bedah saraf, bedah mata dan lain-lain.

Wakil Direktur (Wadir) RSSA Malang dr Syaifullah Asmiragani mengatakan sejumlah dokter ahli lain dimintai keterangan penyidik Polda Jawa Timur pada, Jumat pekan lalu. Pemeriksaan dilakukan di RSSA Malang, di mana tim penyidik langsung datang dari Surabaya.

"Ada lebih dari 10 orang banyak (dimintai keterangan) dari ICU, bedah saraf, bedah mata. Mereka ambil keterangan, termasuk saya juga diambil keterangan," kata Syaifullah kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku pada saat menerima surat panggilan ke Polda Jatim, banyak dokter yang diperiksa. Jika para dokter tersebut datang, dampaknya terhadap pelayanan ke masyarakat atau pasien.

"Pada saat dapat surat panggilan ke Polda, tapi karena dokter-dokter yang dipanggil sangat banyak, dan ini mengganggu pelayanan. Makanya orang (penyidik) datang sendiri ke Malang ke sini, untuk memeriksa kami sampai setengah 11 malam," beber Syaifullah.

ADVERTISEMENT

Syaifullah mengaku dirinya juga turut dimintai keterangan. Selain itu, sejumlah dokter ahli lain yang dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jawa Timur pada, Jumat (25/10) pekan lalu.

Untuk materi pemeriksaan, Syaifullah mengungkap hanya seputar kondisi pasien yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Di luar itu, ditanyakan soal korban yang meninggal dunia serta mereka yang dirawat.

"Termasuk korban yang dirawat di sini (RSSA) yang membaik, membaik itu ditanyakan semua, penyebabnya apa? Kenapa? Bagaimana penanganannya, hari Jumat kami dimintai keterangan, jadi tidak ada tekanan sama sekali," tuturnya.

Syaifullah memastikan pihaknya akan selalu siap jika nanti dibutuhkan untuk hadir saat proses persidangan sebagai saksi ahli. Untuk menjelaskan kondisi para korban tragedi Kanjuruhan.

"Ya nanti kita akan berangkat, kita akan memenuhi panggilan untuk memberikan kesaksian kita terhadap kasus-kasus yang kita tangani, sekali lagi tidak ada tekanan itu," tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah dokter di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diperiksa penyidik di Polda Jatim terkait Tragedi Kanjuruhan. Mereka mengaku tidak merasa tertekan selama pemeriksaan berlangsung.

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) sempat menyebut RSSA tidak terbuka terkait penyebab kematian korban. Namun, tuduhan itu dibantah oleh pihak rumah sakit.

"Begini, saya rasa mungkin salah persepsi, kita akan menyampaikan apa adanya, kita sudah diperiksa oleh polisi, sudah di-BAP, tidak ada tekanan," kata Syaifullah.




(mua/fat)


Hide Ads