Keluarga korban tragedi Kanjuruhan mengeluhkan layanan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Keluhan itu disampaikan salah satu orang tua korban Johan Adam (19) yakni Eko Karyadi (56).
Ia mengutarakan uneg-unegnya kepada Mensos Tri Rismharani atau Risma soal penanganan di RSSA terhadap putranya.
"Tolong bu, itu di RSSA anak saya mengalami sakit di bagian leher bukan ditangani dokter ahli. Hanya asisten dokter. Resep pun hanya diberi paracetamol dan necitin. Saya kecewa. Terus saya bawa ke RKZ (RS Panti Waluyo), katanya ada gangguan pada sarafnya," kata Eko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Risma berjanji dirinya akan menyampaikan keluhan itu ke Pemprov Jatim sebagai pemilik sekaligus pengelola RSSA Kota Malang.
Menanggapi hal itu, Plt Dirut RSSA Malang, Kohar Hari Santoso mengeklaim perawatan di RSSA Malang sudah optimal kepada para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
"Kalau lihat data kondisi datang, penanganan sudah sangat optimal," kata Kohar kepada detikJatim, Senin (31/10/2022).
Menurut Kohar, hal yang wajar ada keluhan dari pasien. Yang terpenting, pihaknya selalu memberi pelayanan terbaik kepada para pasien tanpa membedakan satu sama lain.
"Mungkin saja ada keluhan pelayanan, walaupun kami sudah melakukan penanganan luka dan obat yang diberikan," ujarnya.
Kohar membeberkan, setiap korban tragedi Kanjuruhan Malang mendapat penanganan maksimal. Setiap pasien yang datang langsung dicek menyeluruh.
"Pasien yang datang diperiksa rontgen, bahkan juga dilakukan CT scan kepala. Kami lakukan pelayanan terbaik dan semaksimal mungkin," tandasnya.
(faa/fat)