Saat Langit Turut Berduka di Pemakaman Reyvano Korban Tragedi Kanjuruhan

Saat Langit Turut Berduka di Pemakaman Reyvano Korban Tragedi Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 15:54 WIB
Pemakaman Reyvano, korban Tragedi Kanjuruhan
Pemakaman Reyvano, korban ke-134 Tragedi Kanjuruhan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Tak hanya isak tangis yang mengiringi pemakaman Reyvano Dwi Afriansyah (17), korban meninggal dunia ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan. Namun, langit tampaknya ikut berduka.

Saat dimakamkan, mendung menggelayut di langit Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Keluarga hingga para petakziah memakamkan jasad Reyvano dalam kondisi langit yang teduh.

Pantauan detikJatim, kedua orang tua korban, Arif dan Yayuk ikut dalam proses pemakaman. Kesedihan mendalam tampak pada raut wajah keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah Reyvano pun telah selesai dimakamkan. Keluarga dan petakziah sudah kembali dari makam ke rumah duka. Setelah itu, tak berlangsung lama, langit langsung menangis. Hujan deras langsung tumpah, mengguyur kawasan tempat tinggal Reyvano.

Sutikno, perwakilan tim gabungan Aremania menuturkan, Reyvano mengalami koma sejak dirawat di ICU RSSA. Kondisinya tidak sadar hingga tak ada waktu bagi keluarga untuk mendampingi secara langsung selama perawatan.

ADVERTISEMENT

"Yang jelas kondisi pasien di ICU mulai dari awal masuk hingga akhir seperti almarhum memang koma, tidak sadar. Keluarga hanya bisa menunggu, kalau ada perkembangan pasien dipanggil oleh dokter," terang Sutikno kepada wartawan usai pemakaman, Jumat (21/10/2022), siang.

Reyvano mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (21/10), pukul 06.45 WIB. Ia meninggal dunia saat berada di ruang ICU RSSA Kota Malang.

Sebelum meninggal, pelajar kelas XII SMK Negeri 4 Malang ini menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang selama 18 hari.

Ketika awal Tragedi Kanjuruhan, Reyvano pertama kali dilarikan ke RS Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang, karena mengalami gangguan pernapasan. Karena kondisinya semakin kritis, Reyvano akhirnya dirujuk ke RSSA.

Selama perawatan, Reyvano tak pernah lepas dari ventilator untuk membantu pernapasannya. Kabid Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung menyebut, ada sejumlah luka yang dialami korban. Mulai dari cedera di kepala serta luka pada tulang dada.

"Masuk di RSSA langsung ke ICU dalam kondisi napas yang tidak stabil, naik turun dan tak pernah lepas dari ventilator," ujar Wayan terpisah.

Sebelumnya diberitakan, Tragedi Kanjuruhan pecah setelah laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10). Ratusan suporter berebut keluar usai aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun. Polisi telah menetapkan 6 tersangka atas tragedi tersebut.




(hil/fat)


Hide Ads