Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Reyvano, Korban Tragedi Kanjuruhan

Isak Tangis Keluarga Iringi Pemakaman Reyvano, Korban Tragedi Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 14:24 WIB
Malang - Isak tangis mengiringi pemakaman Reyvano Dwi Afriansyah (17), korban meninggal dunia ke-134 dalam Tragedi Kanjuruhan. Duka menyelimuti proses pemakaman yang diikuti puluhan petakziah. Warga Kebonsari, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang ini dimakamkan di TPU desa setempat.

Kedua orang tua korban Arif dan Yayuk ikut dalam proses pemakaman. Kesedihan mendalam tampak di raut wajah keduanya.

Sutikno, perwakilan tim gabungan Aremania menuturkan, Reyvano mengalami koma sejak dirawat di ICU RSSA. Kondisinya tidak sadar hingga tak ada waktu bagi keluarga untuk mendampingi secara langsung selama perawatan.

"Yang jelas kondisi pasien di ICU mulai dari awal masuk hingga akhir seperti almarhum memang koma, tidak sadar. Keluarga hanya bisa menunggu, kalau ada perkembangan pasien dipanggil oleh dokter," terang Sutikno kepada wartawan usai pemakaman, Jumat (21/10/2022) siang.

Reyvano mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (21/10), pukul 06.45 WIB. Ia meninggal dunia saat berada di ruang ICU RSSA Kota Malang.

Sebelum meninggal, pelajar kelas XII SMK Negeri 4 Malang ini menjalani perawatan intensif di ruang ICU RS dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang selama 18 hari.

Ketika awal Tragedi Kanjuruhan, Reyvano pertama kali dilarikan ke RS Hasta Husada, Kepanjen, Kabupaten Malang, karena mengalami gangguan pernapasan. Karena kondisinya semakin kritis, Reyvano akhirnya dirujuk ke RSSA.

Selama perawatan, Reyvano tak pernah lepas dari ventilator untuk membantu pernapasannya. Kabid Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung menyebut, ada sejumlah luka yang dialami korban. Mulai dari cedera di kepala serta luka pada tulang dada.

"Masuk di RSSA langsung ke ICU dalam kondisi napas yang tidak stabil, naik turun dan tak pernah lepas dari ventilator," ujar Wayan terpisah.

Sebelumnya diberitakan, Tragedi Kanjuruhan pecah setelah laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10). Ratusan suporter berebut keluar usai aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun. Polisi telah menetapkan 6 tersangka atas tragedi tersebut. (hil/fat)



Hide Ads