Kilah PSSI 'Salahkan' FIFA Saat Fun Footbal Banjir Hujatan-Kritikan

Kilah PSSI 'Salahkan' FIFA Saat Fun Footbal Banjir Hujatan-Kritikan

Tim DetikJatim - detikJatim
Jumat, 21 Okt 2022 05:03 WIB
Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino (kanan) berfoto dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) saat akan bermain sepak bola dengan staf PSSI di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym.
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Surabaya -

FIFA dan PSSI panen hujatan di media sosial. Ini karena mereka menyempatkan kegiatan fun football. Kegiatan ini menuai kritikan karena dinilai tidak berempati untuk korban Tragedi Kanjuruhan yang telah mencapai 133 orang meninggal dunia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino berkunjung ke Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan PSSI. PSSI akan dibantu FIFA untuk menata kelola sepakbola usai Tragedi Kanjuruhan.

Kegiatan Fun Football PSSI dan FIFA digelar pada Selasa (18/10) di Stadion Madya, Jakarta. Ketum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) adu bola melawan Gianni. Kegiatan ini di-posting di akun resmi Twitter @PSSI dan menuai banyak kritikan, kecaman hingga hujatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PSSI Salahkan FIFA Karena yang Ajak Main Bola Dulu

Lalu apa tanggapan PSSI usai menuai banyak hujatan itu? PSSI dengan enteng mempersilakan masyarakat menilai. Hal ini disampaikan Juru Bicara PSSI Ahmad Riyadh.

"Itu memang ada pro dan kontra, apapun yang dilalukan, masyarakat berhak menilai apapun," kata Riyadh selepas mendampingi pemeriksaan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan terkait Tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jatim, Kamis malam (20/10/2022).

ADVERTISEMENT

Riyadh berdalih yang mengajak main bola adalah FIFA. Menurutnya, FIFA ingin mengajak PSSI agar tak larut dalam duka Tragedi Kanjuruhan.

"Tapi itu adalah tamu yang ngajak main bola. Ayo, kita jangan bersedih, coba kita main bola sedikit. Dia tunjukkan kita bisa berjalan," tambah Riyadh.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Wasit itu melanjutkan, PSSI hanya ingin menghormati FIFA yang datang ke Indonesia sebagai tamu. Tak ada alasan bagi PSSI untuk menolak ajakan bermain bola dari FIFA.

"Tamu dihormati, karena dia (FIFA) membuktikan 'ayo' ke Presiden, diterima oleh Presiden diajak makan, diajak ini semuanya, mengajukan progam. Kita kalau nggak mau (diajak main bola), apa alasannya?" ucap Riyadh.

Riyadh melanjutkan, sebagai tuan rumah yang baik, PSSI ingin menghormati tamunya. Maka, PSSI mempersiapkan segala kebutuhan Fun Football

"Tamu minta seperti itu, kita sebagai bangsa yang menghormati tamu, ya menyiapkan. Ya nyiapkan sepatunya, semua hari itu juga Karena hari itu nggak ada jadwal sebelumnya," lanjut Riyadh.

Fun Football itu berlangsung sore hari. Riyadh menyebut jika Fun Football juga tidak memakai satu lapangan dan waktunya tak sampai 90 menit.

"Jadi kira-kira jam tiga sore, jam empat, ayo boleh kita main, tapi lapangannya bukan penuh ya, lapangan cuma separuh dan waktunya 20 menit. Bukan main 45 menit. 20 menit, pengurus-pengurus hanya lima orang saja dari FIFA," tandas Riyadh.

Riyadh melanjutkan yang paling penting di tengah duka Tragedi Kanjuruhan adalah bagaimana caranya agar peristiwa serupa tidak terulang lagi ke depannya.

"Kalau lagi berduka, kita tetap harus berdoa, supaya tidak terjadi lagi, itu yang paling penting. Bagaimana kejadian itu tidak terjadi lagi, itu yang paling penting," tandas Riyadh.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)


Hide Ads