Nestapa Hidup Cahayu Hilang Ingatan Kini Mata Memerah-Tangan Tak Bisa Gerak

Tragedi Kanjuruhan

Nestapa Hidup Cahayu Hilang Ingatan Kini Mata Memerah-Tangan Tak Bisa Gerak

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 17 Okt 2022 11:04 WIB
Cahayu, korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat koma lalu hilang ingatan
Cahayu, korban Tragedi Kanjuruhan yang sempat koma, kini tangannya tak bisa digerakkan hingga mata memerah (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Tragedi Kanjuruhan meninggalkan nestapa bagi remaja Malang, Cahayu Nur Dewata (15). Saat tragedi ini pecah pada Sabtu (1/10) malam, Cahayu sempat pingsan hingga koma. Cahayu baru bangun tiga hari kemudian. Saat bangun, ia sempat histeris karena tak mengingat apapun.

Usai sepekan, ingatan Cahayu akhirnya kembali. Titik baik kembalinya ingatan Cahayu usai ia didatangi sahabatnya yang tewas saat tragedi tersebut berlangsung. Kini, Cahayu masih berjuang untuk pulih.

Saat ditemui detikJatim di kediamannya, Cahayu masih berjuang memulihkan tangan kanannya yang tidak bisa digerakkan. Hal itu disebabkan karena ada robekan pada otot tangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengambil barang dari atas meja, dia terlihat masih cukup kesulitan, karena hanya mengandalkan satu tangan. Cahayu pun banyak beraktivitas di atas kasur.

"Ini tangan kayak mati rasa gak bisa digerakin," kata Cahayu.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, kedua mata Cahayu juga memerah seperti korban-korban Tragedi Kanjuruhan lainnya. Mata Cahayu memerah usai terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan setelah laga Arema FC melawan Persebaya berakhir dengan skor 2-3.

Kendati demikian, ia bersyukur karena masih bisa melihat dengan jelas. "Kalau mata nggak papa, lihat orang warna jelas semua seperti biasa," ujar Cahayu.

Sementara itu, Ayah Cahayu, Dian Sabastianto (48) mengungkapkan, selain koma hingga sempat hilang ingatan, mata anaknya memerah seperti korban Tragedi Kanjuruhan lainnya.

"Tangan kanan anak saya juga saat ini tidak bisa digerakkan. Katanya dokter fisioterapi itu karena ada otot yang robek. Kalau estimasi sembuhnya 3 bulan tapi bisa lebih cepat karena masih muda," kata dia.

Dian bersyukur anaknya masih diberi keselamatan saat Tragedi Kanjuruhan. Ia menerangkan biaya perawatan hingga obat-obatan selama ini telah di-cover seluruhnya oleh pemerintah.

"Biaya hingga obat-obatan gratis semua. Kami tidak mengeluarkan biaya sepeserpun," tambah Dian.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads