Tanggapan Keras Aremania saat Polisi Klaim Temukan Botol Miras di Kanjuruhan

Tanggapan Keras Aremania saat Polisi Klaim Temukan Botol Miras di Kanjuruhan

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Jumat, 14 Okt 2022 10:43 WIB
Botol miras yang ditemukan di Stadion Kanjuruhan
Botol miras yang ditemukan di Stadion Kanjurunan/Foto: Dok. Istimewa
Malang -

Temuan polisi yang menyebut ada sejumlah botol minuman keras (miras) di tribun Stadion Kanjuruhan, Malang menuai polemik. Aremania pun memberikan tanggapan keras soal temuan tersebut.

Salah satu Aremania, Ambon Fanda menegaskan botol miras berbahan kaca yang ditemukan petugas kepolisian tidak mungkin berada di dalam stadion. Pasalnya, sejak dulu pemeriksaan di setiap pintu masuk stadion sangat ketat.

Untuk itu, Ambon meminta polisi tidak menebarkan berita yang tidak benar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak mungkin. Karena setiap pintu memiliki pemeriksaan ketat. Jadi tidak memungkinkan kalau botol itu masuk ke stadion. Jadi jangan lah menebarkan berita yang tidak benar," ujar Ambon kepada detikJatim, Jumat (14/10/2022).

Ia menjelaskan, pemeriksaan pada setiap pertandingan sepak bola cukup ketat. Misalnya di pintu masuk stadion dijaga 3 orang yang terdiri dari steward, polisi dan TNI. Pemeriksaan yang dilakukan juga cukup ketat terutama soal miras.

ADVERTISEMENT

"Jadi botol kaca itu nggak bisa masuk. Wong botol plastik aja itu nggak bisa dibawa, diganti dengan kantong plastik saat pemeriksaan di pintu masuk. Kalau ditemukan botol (kaca) itu ya tolong obyektif sedikit," imbuhnya.

Aremania juga menyayangkan fakta terbaru jika temuan 46 botol yang diduga miras itu ternyata merupakan obat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Ambon menilai petugas kepolisian kurang berhati-hati saat memberikan pernyataan.

"Pihak kepolisian itu harus menelusuri lebih detail dulu baru membuat statement. Itu kan membuat opini publik amburadul. Harus berhati-hati saat membuat statement," ungkapnya.

Sementara Aremania lain, Anwar menyampaikan, dengan terkuaknya puluhan botol bukan berisi miras, menunjukkan adanya upaya pembohongan publik. Dikatakan Anwar, hal ini merupakan salah satu bentuk framing yang dilakukan saat pengusutan Tragedi Kanjuruhan.

"Ya silakan mau framing sebanyak-banyaknya kepada Aremania, monggo para aktor-aktor intelektual bekerja tanpa hati nurani soal tragedi kemanusiaan ini," terang Anwar.

"Kami akan terus melawan dengan bekerja keras menuntut keadilan bagi korban kekerasan dan pelanggaran HAM penembakan gas air mata ke tribun penonton yang memicu tewasnya masyarakat penonton bola," sambungnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads