PSI Sebut Penjual Dawet Kanjuruhan Eks Kadernya Guru Tapi Bukan PNS

PSI Sebut Penjual Dawet Kanjuruhan Eks Kadernya Guru Tapi Bukan PNS

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 21:40 WIB
Suprapti penjual dawet Kanjuruhan saat meminta maaf kepada keluarga Mas Nawi korban tragedi Kanjuruhan
Suprapti penjual dawet Kanjuruhan (berbaju terusan cokelat). (Foto: tangkapan layar/detikJatim)
Malang - Wanita di balik suara penjual dawet Kanjuruhan yang viral usai tragedi Kanjuruhan merupakan seorang guru. DPD PSI Malang yang mengungkap itu sembari menegaskan bahwa eks kadernya itu bukan seorang PNS.

"Pengakuannya Bu Prapti memang mengajar, tapi sebagai apa namanya, honorer. Yang pasti kalau di PSI itu anggota kami memang tidak boleh PNS. Undang-undangnya seperti itu. Yang kami tahu beliau bukan PNS," ujar Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo, Kamis (13/10/2022).

Sayangnya, Yosea sendiri mengaku belum sempat mengonfirmasi di mana Suprapti mengajar.

"Kalau ngajarnya, kayaknya beliau ngajar. Tapi di mananya itu yang saya belum pernah konfirmasi ke beliau. Karena saya sendiri belum pernah ketemu sama beliau," ujarnya.

Soal keberadaan Suprapti saat ini, Yosea mengaku tak tahu pasti. Namun, dua hari lalu dia tahu kalau Suprapti ada di rumah.

"Yang terakhir, beberapa waktu lalu masih bisa komunikasi itu masih di rumahnya. Itu 2 hari yang lalu," katanya.

Tidak hanya itu, Yosea mengatakan bahwa ketika dirinya berkomunikasi dengan Suprapti via telepon, yang bersangkutan mengaku sudah sempat mendatangi kantor kepolisian setempat.

"Pernyataan Bu Prapti seperti itu. Jadi memang (dia) sudah datang ke kepolisian menyesali perbuatan itu dan meminta maaf dan menjadikan hal itu pelajaran bagi Bu Prapti sendiri. Tapi rupanya isunya bergulir sampai saat ini," ujarnya.

Kabar yang beredar Suprapti sempat meminta perlindungan kepada pihak kepolisian usai video dirinya meminta maaf kepada keluarga Almarhum Mas Nawi salah satu Aremania korban tragedi Kanjuruhan yang sempat ia sebut pemabuk viral. Yosea mengatakan, terkait permintaan perlindungan itu dirinya tidak tahu.

"Perlindungan ke kepolisian kami belum konfirmasi. Mungkin dari pihak polisi juga memantau, ya. Artinya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan setelah viral, pihak kepolisian mungkin ada inisiatif sendiri. Kalau Bu Prapti yang meminta (perlindungan) kami belum tahu. Kami belum konfirmasi," ujarnya.


(dpe/dte)


Hide Ads