Kisah Aremania asal Probolinggo, Rusdi (17) mencipta haru. Bagaimana tidak, Rusdi disebut sosok yang setia kawan. Ia hampir 2 pekan tak pulang karena menunggu 3 temannya yang sudah tiada saat Tragedi Kanjuruhan.
Namun ternyata di balik kisah Rusdi, terungkap fakta sebenarnya. Awalnya, muncul kabar jika Rusdi merupakan seorang penipu hingga pencuri yang kerap membuat onar di desanya. Kabar itu viral di medsos.
"Mohon maaf, berita anak Probolinggo bernama Rusydi.yg gak pulang2 itu bohong. Dia penipu mengatasnamakan Arema .. Saya punya Bukti. Ini bukti sebagian. Dan dia pencuri saya punya kontak wa korban dr Rusydi Probolinggo," tulis salah satu akun Facebook yang dilihat detikJatim di Surabaya, Kamis (13/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikJatim pun mencari informasi soal Rusdi. Rupanya, remaja ini merupakan warga Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Menurut Camat Krucil, Hari Pribadi, Rusdi tidak pulang ke rumah karena takut kepada keluarga dan tetangga. Remaja ini disebut sering membuat onar di desanya.
Rusdi diketahui seorang yatim piatu. Selama ini, dia tinggal bersama pamannya. Hari ini rencananya, dia dijemput kepala desa bersama pamannya di Stadion Kanjuruhan.
"Dia takut mau pulang ke rumahnya pascatragedi Kanjuruhan, Rusdi tidak dihendaki oleh keluarga dan para tetangganya," ujar Hari.
Hari menduga, Rusdi memilih tetap di Stadion Kanjuruhan karena dia takut pada keluarga dan tetangga. Penyebabnya, remaja itu sering bikin kerusuhan atau keributan di desanya.
"Informasi dari warga desa kalau Rusdi itu nakal, sering mabuk-mabukan. Dia sering melakukan aksi pencurian juga di desanya. Jadi itulah penyebab dia takut untuk pulang," tambah Hari.
"Kemungkinan takut mau pulang, karena ada masalah di desanya," tegas Hari.
Hari ini, Rusdi dijemput untuk pulang ke rumahnya. Hari menyebut, yang melakukan penjemputan yakni dari pemerintah desa, pihak kepolisian dan pamannya. Sementara kakaknya masih berada di luar kota."Tapi sampai mana saya belum mendapat info," jelas Hari.
Rusdi sempat menceritakan kisahnya ke pedagang di Kanjuruhan. Baca halaman selanjutnya!