Menteri PUPR Serahkan 7 Catatan untuk Renovasi Total Stadion Kanjuruhan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Kamis, 13 Okt 2022 15:34 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menpora saat memberikan keterangan kepada wartawan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Kementerian PUPR melakukan audit Stadion Kanjuruhan. Hasilnya, ada tujuh catatan yang nantinya akan diserahkan ke Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Nantinya, tujuh rekomendasi itu dijadikan acuan untuk renovasi total Stadion Kanjuruhan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim audit dari Komite Kehandalan Bangunan Gedung yang telah bekerja beberapa hari terakhir.

Dari audit tim komite itu, lanjut Basuki, ada tujuh rekomendasi yang nantinya digunakan sebagai dasar merenovasi total Stadion Kanjuruhan. Tiga di antaranya berkaitan langsung dengan Tragedi Kanjuruhan.

"Sesuai perintah Bapak Presiden kami melakukan evaluasi teknis Stadion Kanjuruhan. Insyaallah hari ini audit oleh Komite Kehandalan Bangunan dan Gedung selesai," ucap Basuki kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10/2022).

"Ada tujuh evaluasi, yang nantinya menjadi tugas lanjutan. Tiga di antaranya berhubungan langsung dengan kecelakaan atau musibah," sambung Basuki.

Basuki mengakui, tiga catatan yang berhubungan langsung dengan kejadian 1 Oktober 2022 lalu, pertama adalah tangga tribun. Ia menyebut, pada tribun ekonomi hanya ada tempat duduk tanpa dilengkapi tangga.

"Pertama adalah tangga, tangga tribun di ekonomi itu tidak ada tangganya langsung tempat duduk. Laki-laki pun susah turun dalam kondisi panik pun susah," ujarnya.

"Kedua, pintu dengan tangga cukup curam. Tidak ada bordesnya. Orang turun pasti bisa menabrak pintu," sambungnya.

Selain pintu akses keluar masuk penonton, menurut Basuki, Stadion Kanjuruhan juga memiliki beragam pintu. Misalnya, pintu harmonika dan swing. Namun, kesemuanya dinilai jauh dari standar kenyamanan maupun keselamatan penonton. Apalagi dalam kondisi darurat.

"Ada bermacam-macam pintu, pintu harmonika dan yang swing. Dalam kondisi panik mungkin gelap itu dia (penonton) bisa nabrak pintu. Mungkin juga jatuh karena curam anak tangganya, tidak standar. Terlalu tinggi dan lebarnya tidak standar. Pada saat aman tidak apa-apa, tapi kemarin terjadi kepanikan itu pasti kejlungup, jatuh satu, akan semua jatuh mungkin itu yang utama," bebernya.

Basuki sebut tak ada pintu darurat di Stadion Kanjuruhan. Baca di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork