Terpukulnya Rusdi 11 Hari Bertahan di Kanjuruhan Menanti 3 Teman yang Tiada

Terpukulnya Rusdi 11 Hari Bertahan di Kanjuruhan Menanti 3 Teman yang Tiada

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 12 Okt 2022 20:06 WIB
Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion Kanjuruhan
Rusdi hanya melamun saat diajak berbicara (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Pandangan mata Rusdi kosong. Ia hanya melamun saat diajak berbicara. Rusdi harus kehilangan 3 temannya untuk selama-lamanya saat Tragedi Kanjuruhan pecah Sabtu (1/10) malam.

Sudah 11 hari berlalu, Aremania asal Probolinggo ini masih setia menanti kedatangan 3 temannya yang sudah tiada. Dia memilih untuk bertahan di stadion yang berada di Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.

Saat ini, Rusdi masih berada di sekitar Stadion Kanjuruhan. Ia tak mau pulang. Ia masih meyakini 3 temannya yang berangkat bersama saat menonton laga Singo Edan ini masih ada. Dengan setia, ia tak mau berpindah tempat, berharap akan bertemu lagi dengan sahabat-sahabatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas kondisi ini, Rusdi diduga mengalami trauma berat setelah rekannya meninggal dalam tragedi tersebut. Aremania tersebut diketahui bernama Rusdi (17), asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Identitas ini baru diketahui pengelola Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi. Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo.

ADVERTISEMENT

Sejak Tragedi Kanjuruhan pecah pada Sabtu (1/10/2022), Rusdi masih bertahan di kawasan Kanjuruhan. Selama di Kanjuruhan, dia masih terlihat memakai atribut Aremania.

Cukup sulit untuk bisa berkomunikasi dengan remaja ini. Rusdi memilih menjauh dari orang-orang yang mendatanginya dan duduk dengan tatapan kosong.

"Kita menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kita sudah menanyai dia dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022).

Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, Bu Tin (59). Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan ini menceritakan, Rusdi diduga kuat menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Bu Tin ditemui terpisah.

Bu Tin mengaku, Rusdi memiliki kebiasaan datang ke tempatnya jika memerlukan ke kamar mandi. Dia sempat berbincang saat itu. Namun, Rusdi menyatakan tak mau pulang karena menunggu ketiga temannya telah meninggal.

"Kalau mau buang air besar ke sini. Saya tanya, nggak pulang? Jawabnya nggak mau pulang, masih merasa dia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu," ungkap Bu Tin.

Selama di Kanjuruhan, Rusdi lebih banyak berkeliling dan tidur di sembarang tempat. Terkadang, Rusdi tidur di depan pintu utama stadion atau di sekitar patung kepala singa tegar.

Sementara itu, Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro menjelaskan, dia bersama Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono telah ditugaskan ke untuk mencari keberadaan Rusdi. Mereka diminta untuk memberikan pendampingan langsung.

"Anak ini sudah hampir dua minggu di stadion (Kanjuruhan). Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya. Yang tiga orang itu meningga dunia semua," ujar Hardiono terpisah.

Hardiono mengatakan, pihaknya juga menggandeng Dinkes Probolinggo untuk menangani kondisi kejiwaan Rusdi yang terguncang usai ditinggal 3 temannya.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut," imbuhnya.




(hil/dte)


Hide Ads