Tragedi Kanjuruhan mengundang empati Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Mereka datang ke stadion Kanjuruhan untuk menggelar doa bersama.
Gerimis tak menyurutkan niat sejumlah atlet Pelatnas PBSI untuk memanjatkan doa di depan monumen Singa Tegar Jawara yang ada di luar stadion Kanjuruhan, Senin (10/10/2022).
Atlet bulutangkis itu adalah Ihsan Leonardo Imanuel Rumbay, Pramudya Kusumawardana, Rahmat Hidayat, Aisyah Salsabila Putri Pranata, Sofy Al Mursira Asharunnisa, dan Febi Setianingrum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka di dampingi langsung Broto Happy selaku Kepala Bidang Humas dan Media PBSI. Kedatangan PBSI dan 6 pemainya itu berbarengan dengan agenda Mansion Sport Indonesia Internasional Challenge yang digelar di Kota Malang saat ini.
Terlihat juga mereka memanjatkan doa di depan pintu 13 stadion Kanjuruhan yang disebut banyak memakan korban jiwa karena berdesakan saat berusaha meninggalkan tribun.
"Kami tim bulutangkis Indonesia, yang saat ini sedang ada di Malang untuk mengikuti Mansion Sport Indonesia International Challenge yang akan berlangsung di GOR Platinum. Hari ini para pemain mewakili keluarga besar bulutangkis, insan bulutangkis Indonesia, untuk berempati," kata Kepala Bidang Humas dan Media PBSI Broto Happy kepada wartawan di stadion Kanjuruhan, Senin sore.
Happy mengatakan dirinya mewakili PBSI berharap korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan.
"Semoga korban tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan ini diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT. Bagi keluarga korban yang meninggal dunia diberikan kesabaran," sambungnya.
Tidak hanya itu Broto menyatakan dirinya bersama 6 pebulutangkis yang hadir juga berdoa agar seluruh korban yang masih menjalani perawatan segera diberi kesembuhan.
"Semoga yang sakit segera diberikan kesembuhan. Inilah salah satu bentuk kepedulian kami insan bulutangkis Indonesia, memberikan doa kami, memberikan rasa empati kami pada seluruh korban tragedi Kanjuruhan ini," ujar Broto.
Broto berharap masyarakat Malang segera pulih dari rasa sakit dan duka. Sehingga bisa kembali menggelar kejuaraan atau pertandingan skala internasional lagi. Menurut Broto, ketika peristiwa itu terjadi pihaknya sedang menggelar pertandingan di Yogyakarta.
"Pagi itu setelah kejadian kami mengheningkan cipta sesaat. Besoknya pun sebelum pertandingan kami juga mengheningkan cipta. Ini salah satu bentuk empati kami, duka cita kami keluarga besar bulutangkis atas tragedi Kanjuruhan. Kami berharap masyarakat Malang kembali pulih, tetap semangat," katanya.
Di tempat yang sama, Ihsan Leonardo Imanuel Rumbay salah satu pebulutangkis Indonesia menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Dari saya turut berduka cita atas kejadian ini, semoga keluarga yang ditinggalkan kuat dan diberi ketabahan. Waktu dengar kejadian ini sedih saya, tahu kejadian ini dari berita, karena pada saat kejadian saya pas lagi pertandingan bulutangkis. Sedih, karena banyak korban. Harusnya nggak terjadi seperti ini," katanya.
(dpe/fat)