Tokoh Aremania Anto Baret tetap fokus mengawal pengusutan Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Ia mengatakan, kematian ratusan orang malam itu bukan karena bentrokan antar suporter, melainkan gas air mata.
"Mereka bukan suporter lawan suporter, tapi mereka pahlawan kita (korban), mati ratusan orang, lawannya adalah gas air mata," ujar Anto kepada awak media saat konferensi pers di kediamannya pada Sabtu (8/10/2022).
Seperti diketahui, penembakan gas air mata menjadi salah satu faktor penyebab meninggalnya ratusan korban dalam Tragedi Kanjuruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil penyidikan pihak kepolisian, ditemukan 11 kali tembakan gas air mata. Di antaranya, 7 tembakan ke tribun selatan, 1 tembakan ke tribun utara, dan 3 tembakan mengarah ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang.
Dengan lantang, Anto memastikan akan terus mengawal pengusutan Tragedi Kanjuruhan hingga titik darah penghabisan. Selain itu, ia juga mengigatkan agar tim bisa mengusut tuntas sampai ke akar permasalahan.
"Sekarang kita fokus mengawal, jangan ada fakta-fakta yang tersembunyi di Kanjuruhan dan sebagai warga Malang, kalau sampai ada yang terselubung, sampai titik darah penghabisan saya akan mengawal," kata dia.
Menurutnya, jika hukum tak ditegakkan secara adil malah akan melukai hati warga Malang dan keluarga korban. Dari situ, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) diharapkan bisa berlaku seadil-adilnya.
"Harapan kita tim independen Pak Jokowi, Pak Mahfud. Mudah-mudahan mereka mendengar suara kita sesuai apa yang ada di lapangan," tandasnya.
(hil/dte)