Nasib pilu dialami Muhammad Mustofa (17), pelajar kelas X MAN 1 Kota Blitar saat menonton pertandingan Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10). Ia menjadi salah satu korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang.
Sutrisno, ayah Mustofa mengungkapkan anaknya merupakan orang yang pendiam dan selalu patuh dengan kedua orang tuanya. Dia tak pernah membantah, maupun meminta apapun kepada orang tua.
Tak hanya itu, lanjut Sutrisno, dia juga selalu baik dengan semua orang, termasuk dengan kedua adiknya. Namun nasib berkata lain, ia harus pergi lebih dahulu.
"Ini pertama kalinya dia pergi jauh dari rumah. Pertama kalinya nonton bola di stadion. Sebelumnya enggak pernah ke luar jauh - jauh dari rumah," ujar Sutrisno saat ditemui detikJatim, Kamis (6/10/2022).
"Sejak MTs dia sekolah dan ikut di Pondok Pesantren. Baru setelah lulus, minta sekolah di MAN Kota Blitar. Jadi pulang ke rumah sini, baru pertengahan Agustus ini," sambungnya.
Sutrisno mengaku masih begitu terpukul dengan kematian putra satu-satunya itu. Dia tak pernah menyangka sang putra akan meninggalkan rumah selamanya.
Apalagi kondisinya, saat ini sedang tak bisa berjalan karena kecelakaan tiga pekan lalu. Hal ini yang tak memungkinkan untuk menjemput dan mengurus jenazah anaknya itu.
"Saya hanya mikir akhiratnya anak saya. Enggak mikir yang lainnya. Saya begitu pengen sekali ke makamnya," tukas Sutrisno.
(abq/dte)