Pilu Mustofa Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan, Baru Pertama ke Stadion

Pilu Mustofa Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan, Baru Pertama ke Stadion

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 06 Okt 2022 18:21 WIB
Arin Nikmatul Rosyidah menunjukan foto Mustofa semasa hidup di ponselnya
Arin Nikmatul Rosyidah menunjukan foto anaknya, Mustofa semasa hidup (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Nasib pilu dialami Muhammad Mustofa (17), pelajar kelas X MAN 1 Kota Blitar saat menonton pertandingan Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10). Ia menjadi salah satu korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Sutrisno, ayah Mustofa mengungkapkan anaknya merupakan orang yang pendiam dan selalu patuh dengan kedua orang tuanya. Dia tak pernah membantah, maupun meminta apapun kepada orang tua.

Tak hanya itu, lanjut Sutrisno, dia juga selalu baik dengan semua orang, termasuk dengan kedua adiknya. Namun nasib berkata lain, ia harus pergi lebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pertama kalinya dia pergi jauh dari rumah. Pertama kalinya nonton bola di stadion. Sebelumnya enggak pernah ke luar jauh - jauh dari rumah," ujar Sutrisno saat ditemui detikJatim, Kamis (6/10/2022).

"Sejak MTs dia sekolah dan ikut di Pondok Pesantren. Baru setelah lulus, minta sekolah di MAN Kota Blitar. Jadi pulang ke rumah sini, baru pertengahan Agustus ini," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sutrisno mengaku masih begitu terpukul dengan kematian putra satu-satunya itu. Dia tak pernah menyangka sang putra akan meninggalkan rumah selamanya.

Apalagi kondisinya, saat ini sedang tak bisa berjalan karena kecelakaan tiga pekan lalu. Hal ini yang tak memungkinkan untuk menjemput dan mengurus jenazah anaknya itu.

"Saya hanya mikir akhiratnya anak saya. Enggak mikir yang lainnya. Saya begitu pengen sekali ke makamnya," tukas Sutrisno.

"Kaki saya luka karena kecelakaan, jadi tidak bisa kerja dari tiga minggu lalu. Bahkan saya belum bisa mengantar dan datang ke makam anak saya. Hanya bisa berdoa dari rumah, semoga dia khusnul khotimah," imbuhnya.

Menurut Sutrisno, sebenarnya, kepergian Mustofa untuk menonton bola tidak diizinkan oleh ibunya secara gamblang. Mengetahui hal itu, Mustofa kemudian beralasan pamit akan menghadiri acara bersama dengan rekan alumni di MTs MTs Mambaus Sholihin Blitar.

Namun, Arin Nikmatul Rosyidah, sang ibu rupanya mendapat informasi bahwa Mustofa akan berangkat menonton bola ke Stadion Kanjuruhan. Arin angsung menanyakan hal itu ke Mustofa melalui WhatsApp oleh ibunya.

"Saya tanya ke dia, benar atau tidak kalau akan nonton bola. Ternyata benar, kemudian dia bilang kalau sudah besar tidak perlu khawatir, bisa jaga diri," tutur Arin.

Arin pun sempat mengirim beberapa pesan WhatsApp kepada Mustofa saat dalam perjalanan. Termasuk pada pukul 20.00 WIB dan pukul 23.00 WIB. Dalam pesan itu, Arin menanyakan keberadaan Mustofa.

"Saya WA dua kali, apakah pertandingannya sudah selesai atau belum. Terus sudah malam sekali, kok tidak pulang," terangnya.

Sampai pada akhirnya, Arin mendapat telepon dari Mustofa. Namun, bukan suara Mustofa yang berada dalam sambungan telepon itu. Melainkan suara teman Mustofa.

"Di telepon itu dikasih tahu kalau Mustofa di Rumah Sakit, sudah meninggal. Itu teleponnya sekitar pukul 03.30 WIB," tandas Arin.

Halaman 2 dari 2
(abq/dte)


Hide Ads