Universitas Negeri Surabaya (Unesa) FC menggelar laga amal dan menyiapkan bantuan pendidikan bagi korban tragedi Kanjuruhan, Malang. Hasil sumbangan dalam laga amal akan diserahkan ke korban tragedi Kanjuruhan lewat Satuan Mitigasi Krisis Center (SMCC) Unesa.
"Ini adalah laga solidaritas untuk para korban sebagai wujud kebersamaan dan persaudaraan. Satu sakit semua merasakan sakit. Semoga dengan ini bisa meringankan beban para korban dan kita bisa belajar dari kejadian ini," kata Warek Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Sujarwanto, Kamis (6/10/2022).
Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, atas tragedi Kanjuruhan seluruh stakeholder, praktisi bahkan akademisi olahraga turut berduka dan prihatin. Menurutnya, kata kunci dalam kasus ini tidak boleh mencari kambing hitam. Tetapi yang diperlukan kesadaran dan evaluasi berbagai aspek dalam sistem persepakbolaan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unesa bersama seluruh stakeholder olahraga dalam waktu dekat berencana menggelar sarasehan untuk membicarakan tragedi Kanjuruhan. Dalam forum itu, harapannya bisa menemukan semacam formula sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas sepak bola tanah air.
"Tragedi ini harus menjadi yang terakhir, ke depan tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.
"Sarasehan ini nanti melibatkan semua pihak, suporter bahkan teman-teman media dan pegiat olahraga sepak bola. Kita diskusi dan mengkaji akar persoalannya apa, solusinya bagaimana. Di Eropa seperti di Inggris dan Peru kan pernah terjadi hal yang sama, tetapi itukan dulu dan sekarang eranya beda. Kenapa kita di sini masih terjadi insiden seperti ini. Nah itu yang dikaji," tambahnya.
Menurutnya, olahraga sepak bola harus adaptif dengan zaman. Perlu kajian dan pemetaan serius di seluruh aspek, termasuk tipikal suporter yang tentunya berbeda, skala rivalitas dan intensitas pertandingan antar klub juga perlu pemetaan.
"Sehingga ketika bertanding ke sini melibatkan klub ini misalnya harus begini penanganannya, ketika di tempat ini harus begini skema pengamanannya. Termasuk SOP-nya bagaimana. Semua hal teknis dan nonteknis harus dikaji total," jelasnya.
Hasan mengatakan, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, Unesa menyediakan bantuan pendidikan untuk putra dan putri korban yang meninggal dalam insiden Kanjuruhan.
"Kami siapkan bantuan untuk putra-putri korban yang berminat sekolah atau kuliah. Di Unesa ada pendidikan level SD, SMP, SMA/SMK dan jenjang kuliah," pungkasnya.
(esw/fat)