KontraS Sebut Satu Aremania Dijemput di Tempat Kerjanya Usai Tragedi Kanjuruhan

KontraS Sebut Satu Aremania Dijemput di Tempat Kerjanya Usai Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 06 Okt 2022 12:01 WIB
Sekjen Federasi Kontras Andy Irfan.
Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Usai Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS) menerima laporan 4 fans Arema FC, Aremania yang dijemput polisi. Salah satu Aremania dijemput polisi di tempat kerjanya.

Sekjen Federasi KontraS, Andy Irfan mengatakan, Aremania yang dijemput polisi di tempat kerjanya tersebut merupakan pria yang sempat viral di media sosial. Pria ini viral usai mengunggah video pintu tertutup di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Setelah mengunggah dan viral, pria itu langsung dijemput di tempat kerjanya di Stasiun Kota Baru pada Senin (3/10) siang. Petugas yang jemput gak pakai seragam, pria itu mengira petugas adalah Aremania," kata Andy kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat penjemputan dilakukan, tidak ada bentuk atau upaya intimidasi oleh petugas pada pria tersebut. Selama perjalanan, yang bersangkutan juga mendapatkan perlakuan baik.

"Jadi selama perjalanan itu baik-baik saja. Kayak teman gitu, diajak makan juga yang bersangkutan. Sampai akhirnya tiba di Polres Malang. Di sana Aremania itu dimintai keterangan," terang Andy.

ADVERTISEMENT

Andy menambahkan, petugas yang berada di Polres Malang bertanya terkait alasan meng-upload video yang viral itu dan seputar kronologi Tragedi Kanjuruhan. Sebab, pria itu merupakan salah satu korban dalam peristiwa tersebut.

"Setelah dimintai keterangan sampai pukul 19.00 WIB, yang bersangkutan dipulangkan oleh petugas. Tapi HP-nya Iphone 11 disita dan sampai sekarang belum dikembalikan, ini masih mau kita urus," tuturnya.

Sementara itu, tiga laporan lain juga menyampaikan telah dijemput polisi, mereka telah dimintai keterangan dan dipulangkan. Dari situ, pihaknya sedang melakukan pendalaman dan pendampingan terhadap pelapor.

"Untuk yang lain sedang kita gali lebih dalam. Karena ada yang dari Pakis ini yang laporan dari temannya bukan korban sendiri dan satu dari Pak Lurah masih memintakan keterangan jelasnya seperti apa dari yang bersangkutan," tandasnya.




(hil/fat)


Hide Ads