Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Malang usai terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Ia menyampaikan sejumlah janji.
Kunjungan pertama dilakukan di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang. Presiden menemui sejumlah korban yang masih dirawat dan mengaku telah memberikan mereka semangat.
"Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di RSSA Malang mendapatkan pelayanan yang paling baik," kata Jokowi usai menjenguk para korban di depan RSSA, Rabu (5/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, ia juga memastikan kepada para pasien bahwa seluruh biaya perawatan di rumah sakit akan ditanggung oleh pemerintah.
"Saya juga menyampaikan pada pasien semua biaya akan ditanggung pemerintah," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu pula, Presiden mengaku bahwa dirinya juga sempat berbincang dengan pasien soal peristiwa yang terjadi Sabtu (1/10). Ia ingin tahu akar permasalahan tragedi itu.
"Saya juga berbincang dengan satu dua pasien korban di Kanjuruhan untuk mengetahui situasi di malam pertandingan 1 Oktober 2022. Saya ingin tahu akar penyebab masalah ini sehingga ke depan mendapatkan solusi terbaik," ungkap Jokowi.
Mengenai kunjungan Jokowi ke Jatim ini, Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya sempat menyebutkan bahwa presiden akan memberikan santunan kepada seluruh korban.
"Masing-masing keluarga (korban meninggal) akan diberi 50 juta dan akan diserahkan presiden sendiri di Jatim. Mungkin di malang, mungkin di Surabaya sedang disiapkan teknisnya," ujar Mahfud, Selasa (4/10).
Usai menjenguk korban luka dan ahli waris Tragedi Kanjuruhan di RSSA, Jokowi meninjau Stadion Kanjuruhan. Ia sempat berkeliling mengamati langsung kondisi stadion.
Jokowi juga melihat gate atau pintu gerbang yang sempat terkunci hingga membuat para Aremania berdesakan hingga tewas saat hendak keluar di tengah kepungan gas air mata.
Usai berkeliling itu Jokowi menyampaikan beberapa hal. Salah satunya, ia ingin melakukan audit total hingga revitalisasi stadion.
Baca lengkap di halaman selanjutnya.
"Saya datang ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan gambaran, gambaran lapangan tentang peristiwa tanggal 1 Oktober Malang di sini," kata Presiden Jokowi.
Ia pun akan memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan audit stadion yang dipakai untuk liga di Indonesia.
"Saya mau perintahkan Menteri PU mengaudit seluruh stadion yang dipakai baik liga 1, liga 2 maupun liga 3," ujarnya.
Audit itu, kata presiden, harus dilakukan menyeluruh. Mulai dari fasilitas stadion yang memenuhi standar atau belum, hingga manajemen pengelolaan stadion.
"Semuanya kita harus perbaiki, apakah stadion sesuai standar, apakah gerbangnya ukurannya sesuai standar, manajemen lapangan, manajemen pertandingan, manajemen pengelolaan stadion, semuanya akan diaudit total," kata Jokowi.
Dengan audit itu ia berharap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang dan ratusan orang luka ringan hingga berat itu tidak terjadi lagi.
"Saya tidak ingin peristiwa di stadion Kanjuruhan ini terjadi lagi," tegas Jokowi.
Tidak hanya itu, presiden juga merespons tenggat waktu yang dari Aremania agar sudah ada tersangka maksimal 7 hari usai kejadian. Jokowi bilang ia sudah meminta TGIPF agar bekerja lebih cepat.
"Kalau tim gabungan independen itu (meminta waktu) satu bulan, saya minta secepatnya tidak sampai satu bulan," ungkap Jokowi.