.webp)
Pelajar SD Purwantoro 2 Kota Malang menggelar aksi duka cita bagi korban tragedi Kanjuruhan. Pita hitam dikenakan di lengan kiri sebagai tanda belasungkawa atas meninggalnya 125 korban.
Tak hanya mengenakan pita hitam, pelajar juga membawa setangkai bunga yang dikumpulkan di lapangan sekolah, tempat mereka untuk menggelar doa bersama.
Atribut Arema juga banyak dipasang di sekitaran lapangan. Tangis pecah ketika doa bersama mulai digelar. Siswa-siswi terlihat tak mampu menahan kesedihan atas meninggalnya ratusan orang usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Sekolah SD Negeri Purwantoro 2 Kota Malang Pitoyo mengaku aksi duka cita digelar spontanitas. Sejak kemarin malam, sekolah meminta pelajar untuk mengenakan pita hitam sebagai tanda belasungkawa.
"Ini spontan dan sifatnya tidak wajib. Untuk pakai pita hitam," kata Pitoyo kepada wartawan di SD Negeri Purwantoro 2 Jalan Cipunegara, Kota Malang, Selasa (4/10/2022).
Pitoyo menuturkan aksi duka cita ini bertujuan untuk menanamkan rasa kemanusiaan dan empati kepada anak didiknya. Di tengah masyarakat Malang Raya berduka atas tragedi Kanjuruhan.
"Aksi ini untuk menanamkan rasa kemanusiaan serta empati kepada anak-anak. Mereka juga bagian dari Aremania dan Aremanita. Kita kan orang Malang dan tentu menjadi bagian dari Arema," tuturnya.
Pitoyo cukup prihatin dan bersedih atas tragedi Kanjuruhan. Ia tak menduga, biasanya Aremania dan Aremanita dikenal atraktif dalam mendukung tim sepakbola kesayangannya dan cinta damai terjadi hal yang di luar dugaan.
"Kami prihatin dan sedih. Kita tahu Aremania dan Aremanita itu atraktif dan cinta damai. Tapi banyak menjadi korban," ucapnya.
(mua/iwd)
