Javier Roca menggambarkan sedikit soal gaya malangan Arema. Menurutnya, gaya malangan merupakan gaya bermain yang offensive atau menyerang total.
"Kalau selera Malang menurut saya bisa dikatakan selera offensive. Tapi tetap harus ada keseimbangan," kata Roca.
Roca mengaku sudah lama tak melihat gaya malangan Arema. Maka dari itu, ia berharap bisa menghidupkan kembali gaya bermain khas skuad Singo Edan tersebut. Tentu dengan beberapa modifikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini namanya Arema, bukan Evan Dimas dan lainnya. Semoga yang kita pikirkan dan doakan bisa berjalan dengan baik," tambahnya.
Javier Roca merupakan pelatih baru Arema FC. Ia baru menjadi juru taktis skuad Singo Edan dalam dua laga Liga 1 2022/2023.
Pada Minggu (11/9/2022), Arema kalah 1-2 oleh Persib Bandung. Kemudian enam hari berselang, klub kebanggaan Aremania itu memboyong 3 poin dari kandang Persik Kediri.
Sebelum melakoni dua laga tersebut, Roca sempat mengungkapkan kerinduannya pada sepakbola malangan. Menurut pelatih berusia 45 tahun itu, sepakbola malangan kerap membuat lawan gemetar.
Apa yang Roca ungkapkan berdasarkan pengalamannya. Sebab, jauh sebelum menjadi seorang pelatih, Roca bolak-balik mencicipi rumput lapangan Tanah Air sebagai pemain.
"Kalau dulu di tim lain, mau lawan Arema di Malang, dua tiga hari saat berangkat itu kita akan bergetar," ujar Roca waktu itu.
Mengapa lawan gemetar? Menurut Roca, karena Arema kerap membantai lawan-lawannya dengan skor yang tak tanggung-tanggung.
Roca masih ingat, pada zamannya Arema memiliki sejumlah pemain yang dikenal ganas di lapangan. Para pemain yang bisa dengan mudah menguasai pertandingan dan menyarangkan bola ke gawang lawan.
"Jadi (lawan) takut dibantai, dimainkan, keras dan Arema itu semangatnya tinggi. Seperti itu lah. Itu yang saya rasakan dan itu yang saya mau juga," imbuh Roca.
Sabtu (1/9/2022), Arema akan melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang. Laga tersebut merupakan laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023.
(sun/fat)