Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-35 berlangsung meriah. dimulai sejak semalam hingga dini hari. Ribuan Aremania sejak semalam tumplek menjadi satu di kawasan di Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan Heritage.
Selama 35 tahun perjalanannya, berbagai prestasi bergengsi telah ditorehkan klub berjuluk Singo Edan ini. Lalu seperti apa kisah berdirinya klub kebanggaan arek-arek Malang ini?
Sebelum nama Arema ada, masyarakat Malang pada awalnya merupakan pendukung klub Persema Malang. Saat itu Persema tampil sebagai salah satu klub yang mewakili Malang di kompetisi Persyarikatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arema sendiri didirikan atas inisiasi Brigjen (Pur) Acub Zainal. Mantan Gubernur Irian Jaya ketiga itu ingin ada klub sepakbola dari Malang yang tampil di Liga Sepakbola Utama atau biasa disingkat Galatama.
Untuk merealisasikan impiannya itu, Acub Zainal kemudian bertemu dengan dengan almarhum Dirk Derek Sutrisno, pendiri klub Armada 86. Dari pertemuan itu, keduanya lantas membesut Aremada 86 yang merupakan akronim dari klub Arema dan Armada 86.
Tapi nama tersebut tak bertahan lama, hanya dalam waktu beberapa bulan kemudian diubah menjadi Arema 86. Namun berdirinya Arema 86 juga pada awalnya tak berjalan mulus. Sebab upaya Dirk mengembangkan Arema 86 menemui kendala dana saat mengikuti kompetisi Galatama VIII.
Saat itulah, Acub Zainal bersama anaknya Lucky kemudian mengambil alih Arema 86. Dan sejak saat itu, keduanya kemudian menghilangkan angka 86 dan menjadi nama Arema saja.
Arema kemudian menetapkan tanggal 11 Agustus 1987 menjadi hari berdirinya klub. Ini sesuai dengan KTA notaris Pramu Haryono SH No 58. Sedangkan simbol Singa diambil dari zodiak bulan Agustus yakni leo atau singa.
Perjalanan Arema selanjutnya dimulai dan diwarnai sejumlah prestasi. Pada tahun 1992, Arema mengawali dengan berhasil menjuarai Piala HUT ke-5 Arema. Sedangkan di Galatama, Arema akhirnya mencicipi gelar juara di musim 1992-1993.
Pada dekade 2000, Arema juga tercatat menorehkan prestasi membanggakan juara Copa Indonesia berturut-turut musim 2005 dan 2006. Di ajang Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012 dan 2013 Arema berhasil menduduki runner up klasemen.
Meski hanya finish di urutan kedua, namun di tahun yang sama, Arema berhasil menjuarai kompetisi Menpora Cup 2013. Di tahun yang sama pula, Arema juga meraih dua kali juara yakni pada ajang Piala Gubernur Jatim 2013 dan Trofeo Persija Cup 2013.
Di tahun 2015 Arema memborong 5 juara sekaligus. Mulai dari Juara Trofeo Persija Cup 2015, Juara SCM Cup 2015, Juara Inter Island Cup 2015, Juara Bali Island Cup 2015 dan terakhir Juara Sunrise of Java Cup 2015.
Setelah itu, potensi tim kebanggaan Arek-arek Malang ini ternyata masih terlihat dengan meraih juara pada Piala Bhayangkara 2016 dan Juara Bali Island Cup 2016. Berada pada tahun 2017 Arema lagi-lagi meraih juara pada Trofeo Bhayangkara Cup 2017.
Di tahun 2017 juga menjadi tahun pertama Arema meraih juara di Piala Presiden. Tak berhenti di situ pada tahun 2019 dan 2022 Arema kembali meraih juara Piala Presiden. Sederet prestasi ini membuat Arema tak jarang dijuluki sebagai klub spesialis turnamen.
Selama meraih berbagai prestasi ini, Arema juga melakukan beberapa kali perubahan nama. Sejak awal berdiri klub berjuluk Singo Edan ini bernama Arema Malang.
Pada tahun 2010 perubahan nama terjadi menjadi Arema Indonesia. Tak berselang lama pada tahun 2012 perubahan nama kembali dilakukan setelah ada peleburan antara Arema dan Pelita Jaya.
Peleburan tersebut dilakukan sesuai keputusan jaringan grup Cronous milik Bakrie Grup. Setelah peleburan itu nama klub menjadi Arema Cronous. Pada tahun 2017 perubahan nama lagi-lagi terjadi.
Kali ini Arema Cronous, menjadi Arema FC. Nama tersebut hingga saat ini masih digunakan. Di usia yang ke-35 tahun Arema FC. Pada HUT tahun ini, Arema FC meluncurkan slogan Jiwa Jawara yang bermakna semangat pantang menyerah untuk meraih prestasi untuk tim dan warga Malang.
(abq/sun)