Wasit Korban Kericuhan Laga Liga 3 NZR Sumbersari Vs Farmel FC Lapor Polisi

Wasit Korban Kericuhan Laga Liga 3 NZR Sumbersari Vs Farmel FC Lapor Polisi

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 11 Feb 2022 20:35 WIB
liga 3 ricuh
Wasit yang menjadi sasaran kericuhan melapor ke polisi (Foto: Tangkapan layar)
Malang -

Polisi menerima laporan dari wasit yang mengalami kekerasan saat kericuhan laga NZR Sumbersari FC versus Farmel FC. Kasus itu kini tengah dalam proses penyelidikan.

"Laporan soal kekerasan bersama-sama terhadap wasit, sudah kami terima. Dan sekarang sudah kami tangani," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

Budi mengungkapkan pemeriksan telah dilakukan terhadap korban sekaligus beberapa saksi yang mengetahui dugaan tindak pidana yang telah terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami juga telah melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi-saksi dan meminta visum at repertum. Sudah tiga saksi kami periksa, dan hari ini masih berlanjut," ungkapnya.

Polresta Malang Kota juga akan melakukan gelar perkara untuk menentukan adanya tersangka dalam aksi kekerasan terhadap wasit yang memimpin pertandingan itu.

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya, kami akan lakukan gelar perkara, untuk menentukan adanya tersangka. Kami juga mengamati video yang diunggah," tegasnya.

Menurut Kapolresta, keadilan patut ditegakkan dalam pengungkapan kasus tersebut. Semestinya sportifitas dijunjung tinggi, tidak kemudian melakukan main hakim sendiri.

Karena ada jalur atau langkah yang bisa ditempuh, apabila tidak puas dalam menilai kepemimpinan wasit. Pihaknya tidak akan memberikan ruang tindakan yang kemudian merusak situasi dan kondisi kamtibmas yang selama ini sudah terjaga dengan baik.

"Terpenting adalah menjunjung tinggi sportifitas, bukan main hakim sendiri. Sebenarnya ada jalur atau langkah yang harus ditempuh. Tetapi tidak dengan cara penghakiman. Makanya kita tidak memberi ruang hal-hal tersebut di wilayah Kota Malang,"tuturnya.

Budi menambahkan dari penyelidikan sementara kericuhan terjadi karena dianggap ada kecurangan yang dilakukan oleh wasit. Sehingga salah satu kesebelasan yang bermain menganggap tidak adil.

"Sementara karena disebabkan kecurangan oleh wasit, sehingga salah satu kesebelasan yang bermain menganggap tidak adil. Makanya tadi kita sampaikan, mestinya melakukan upaya sesuai jalurnya, bukan malah melakukan penyerangan dan tidak melakukan main hakim sendiri," tandas Budi.




(iwd/iwd)


Hide Ads