Pertandingan liga 3 antara NZR Sumbersari vs Farmel FC ricuh. Kericuhan itu menjadikan wasit sebagai sasaran pukulan dan tendangan. Sang pengadil lapangan itu diserbu para pemain NZR.
Sekretaris Panpel Putaran Nasional Liga 3 Grup O, M. Hafis Iqbal membenarkan kejadian ini. Namun dirinya masih belum dapat mengetahui secara jelas kronologi kericuhan ini. Lebih lanjut, pihaknya masih menunggu petunjuk resmi dari PSSI pusat terkait insiden ini.
''Kami masih nunggu PSSI dulu. Kejadian ini sudah kami laporkan," kata Hafis saat dihubungi wartawan, Kamis (9/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NZR Sumbersari mengakui bahwa memang pemainnya yang mengejar wasit dalam insiden tersebut. Tetapi kejadian itu di luar kendali karena keputusan wasit yang dianggap merugikan NZR Sumbersari.
"Kejadian tersebut dipicu atas kinerja wasit yang tidak fair di lapangan. Sempat ada beberapa kejadian yang merugikan tim tapi wasit tidak tegas," ujar CEO NZR Sumbersari FC Wiebie Dwi Andriyas dalam siaran pers yang diterima detikJatim.
Wiebie mengatakan pemain NZR sempat melakukan protes tapi tidak ada tanggapan, bahkan beberapa pemain mendapatkan kartu kuning. Pelanggaran keras dan handsball juga luput dari perhatian wasit.
"Dalam kondisi unggul 1-0 tim NZR malah mendapatkan (hukuman) penalti. Pemain sempat mogok selama 8 menit dan (namun akhirnya) bersedia melanjutkan pertandingan," kata Wiebie.
Kekesalan dan emosi pemain memuncak, kata Wiebie, saat wasit cadangan hanya memberikan tambahan waktu 5 menit. Dan peluit akhir babak kedua ditiup saat posisi tim sedang melakukan tendangan crosing ke gawang lawan. Emosi pemain akhirnya pecah. Pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit.
"Atas kejadian itu pemain bergerak di luar kendali untuk mengejar wasit. Kami bukan membela tapi ini fakta. Ada rekaman video yang kami siapkan atas kepemimpinan wasit.," lanjut Wiebie.
Wiebie berkilah emosi pemain tak terkontrol karena keputusan wasit yang tidak adil. Terkait ricuhnya pertandingan itu, NZR meminta maaf.
"Kami dari tim NZR Sumbersari memohon maaf atas kejadian yang terjadi kemarin di Stadion Gajayana. Kericuhan yang terjadi di luar kendali tim maupun pelatih," kata Wiebie.
Wiebie mengatakan banyak hal yang terjadi saat pertandingan sehingga memicu amarah pemain dan official. Secara resmi, kata Wiebie, pihaknya memberikan pernyataan termasuk keputusan wasit yang dianggap tidak adil dengan maksud menyampaikan fakta sebagai klarifikasi atas video kericuhan yang telah viral. Dengan bukti yang jelas berimbang dan netral.
"Sehingga kami berharap hal ini bisa menjadi pembanding agar berita yang beredar bisa berimbang," kata Wiebie.
Wiebie menegaskan bahwa NZR Sumbersari tetap akan bermain dengan jiwa kesatria.
"Tapi jangan berharap sepakbola Indonesia maju jika kualitas Liga masih seperti ini. Kasihan pemain dan tim yang benar-benar ingin memajukan sepakbola Indonesia. Terima kasih, semoga bisa menjadi pembelajaran bersama," tandas Wiebie.
(iwd/iwd)