Pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 di Surabaya diwarnai temuan yang perlu perhatian serius. Bawaslu Surabaya dan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim bergerak cepat menindaklanjuti dugaan pelanggaran termasuk surat suara tercoblos sebelum pemilihan dan politik uang.
Salah satu insiden paling mencolok terjadi di TPS 3, Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo. Saat pasangan suami istri hendak menyalurkan suaranya, mereka menemukan surat suara yang berlubang menyerupai bekas coblosan paku.
Ini terjadi pada 2 surat suara pertama yang diterima mereka sebelum akhirnya mendapatkan surat suara ketiga yang tidak bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Surat suara ini jelas-jelas berlubang, mirip bekas coblosan. Ini bukan cacat cetak, tetapi lebih seperti bekas tusukan paku," ujar Dodik Wahyono, Panwascam Mulyorejo, Senin (2/12/2024).
Bawaslu Surabaya memastikan temuan ini menjadi prioritas investigasi untuk menjaga integritas proses pemilu. Selain itu, Bawaslu Surabaya juga mencatat masalah distribusi logistik di beberapa TPS.
Sejumlah TPS yang mengalami masalah distribusi logistik itu yakni di TPS Wonocolo dilaporkan kekurangan hingga 300 surat suara, sementara TPS lain justru memiliki kelebihan 100 hingga 300 surat suara.
"Tantangan distribusi logistik ini harus dievaluasi agar tidak terulang pada pemilu berikutnya," kata Teguh Suasono Widodo, Koordinator Divisi SDM Bawaslu Surabaya.
KIPP Jawa Timur menambahkan bahwa Surabaya menjadi salah satu kota dengan temuan kasus politik uang tertinggi. Selain Surabaya, KIPP juga mencatat temuan cukup banyak di Gresik dan Jember.
Ketua KIPP Jatim, Herdian menyebutkan bahwa dari 25 temuan politik uang, sebagian besar masih menunggu pemenuhan syarat formil dan materiil untuk dilaporkan ke Bawaslu.
"Kendala utama adalah keberanian masyarakat melapor. Misalnya, di Surabaya ada ibu-ibu yang diberi uang untuk mencoblos kotak kosong, tetapi keberatan menjadi saksi," kata Herdian.
Berdasarkan data resmi KPU, hingga saat ini, 97,98 persen Form C telah diunggah dari total 3.964 TPS di Surabaya. Hasil sementara menunjukkan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta mendominasi peroleha suara Pilgub Jatim di Surabaya.
Pasangan Risma-Gus Hans mendapatkan 857.501 suara disusul Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak 299.689 suara, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 33.158 suara.
Bawaslu Surabaya dan KIPP Jatim berkomitmen terus mendalami semua temuan ini. Langkah-langkah evaluasi dan investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan setiap dugaan pelanggaran ditindak sesuai prosedur hukum berlaku.
"Kami tidak akan membiarkan integritas proses pemilu ini ternodai. Temuan-temuan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan," pungkas Teguh Suasono Widodo.
(dpe/iwd)