Hubungan baik antara dua calon bupati Malang Gunawan HS dan Sanusi masih terjalin dengan baik meski bersaing di Pilbup Malang. Keduanya tetap mempertahankan persahabatan setelah berebut suara untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2024.
Hal itu ditunjukkan dalam momen kunjungan Sanusi ke rumah Gunawan HS di Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (28/11/2024) malam. Saat pertemuan tersebut, keduanya terlihat gayeng sembari mengobrol asyik.
Percakapan santai diselingi senda gurau terlihat dalam pertemuan tersebut. Kedua calon Bupati Malang itu diketahui sudah berteman sejak masih kecil. Tentu, rivalitas pada saat kontestasi Pilbup Malang tidak mempengaruhi persahabatan keduanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau ini teman saya sejak kecil. Saya datang ini untuk silaturahmi, karena kita ketemu terakhir kali saat debat. Setelah usai ya kembali (bersahabat)," terang Sanusi saat berada di kediaman Gunawan HS.
"Saya dekat banget (dengan Gunawan HS), sama-sama dari Gondanglegi. Selain itu, dulu saya di Ansor, Pak Gunawan Ansor. Kemudian saya di PKB, Pak Gunawan juga bantu saya. Pencalonan melawan Bu Lathifah dulu, Pak Gunawan jadi tim sukses saya," sambungnya.
Sementara itu, Gunawan HS menyampaikan bahwa meski menjadi rival dalam kontestasi Pilkada 2024, persahabatan antara dirinya dan Sanusi akan terus terjalin. Menurut Gunawan, pesta demokrasi lima tahunan ini telah berakhir, sehingga ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali bersama-sama membangun Kabupaten Malang yang lebih baik.
"Orang hidup tidak boleh mengutamakan ego pribadi, tentunya yang kita pikirkan untuk kepentingan Kabupaten Malang. Hidup ini kita bangun kebersamaan dan gotong royong, dengan itu kita bisa mendengarkan saran dan pendapat masyarakat," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abah Gun itu berpesan kepada warga Kabupaten Malang supaya menjalankan demokrasi dengan aman dan damai. Soal beda pilihan politik sudah menjadi hal biasa dan tidak perlu sampai menimbulkan perpecahan.
"Kami berteman sudah sangat lama, jadi mari kita hargai demokrasi ini secara legowo, besar hati. Setiap demokrasi kalau ada dua calon pasti ada salah satu yang menang, ini lah yang harus kita sadari dengan berbesar hati dan jangan pernah ada permusuhan," tandasnya.
(irb/iwd)