Calon Bupati Ponorogo nomor urut 02 Sugiri Sancoko (Giri) kompak mengenakan kemeja putih dengan istri dan anak-anaknya saat menyuarakan hak pilihnya. Mereka mencoblos di TPS 002 Mangkujayan, Ponorogo.
Usai mencoblos, Giri langsung menemui awak media. Dia mengatakan, menang kalah merupakan hal biasa. Ia menyebut, takdir Tuhan adalah yang terbaik.
"Biasa, kami ini selalu dihadapkan kalah dan menang. Pernah kalah, pernah menang. Dan hidup ini tidak sekadar bicara kalah menang, tapi bagaimana kita bisa melakukan aktivitas, bisa mengabdi, bisa memberikan added value kepada Kabupaten Pnorogo yang kita cintai," terang Giri kepada wartawan, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri menerangkan sebelum berangkat ke TPS. Dia melakukan berbagai persiapan, mulai dari mandi dan gosok gigi kemudian berziarah ke makam orang tua dan mertua, juga berdoa bersama dengan keluarga inti.
"Doa lalu pagi hari setelah salat subuh saya ziarah ke makam orang tua, ke mertua, pimpin doa bersama anak-anak agar kemudian apapun hasil dari pemilu, upaya sudah kita lakukan. Semua yang kita miliki sudah kita pertaruhkan, kemudian hari-hari keringat sudah kita kucurkan, tinggal satu yang kita yakini, bahwa Tuhan beserta kita," imbuh Giri.
"Kita sandarkan semua kepada Allah, pasti takdir Allah yang terbaik. Yang paling baik dan harus diterima dengan lapang dada, diterima dengan syukur karena tidak pernah Tuhan salah memberikan takdir," kata Giri.
Disinggung soal dirinya mencoblos siapa, Giri mengatakan nyoblos dua jari untuk di Ponorogo. Sedangkan untuk Pilgub Jatim, ia menyebut rahasia. .
"Nyoblos dua jari yang kabupaten. Yang provinsi rahasia, friend," kelakar Giri.
Ditanya soal mitos, Bupati Ponorogo tidak pernah dua periode. Menurut Giri, itu hanya mitos. Sebab, semua itu hanya kebetulan.
"Kan nggak ada mitos (gagal dua periode), itu kan sekadar ndilalah. Ndilalah itu kebetulan," sebut Giri.
Namun, Giri mengaku yakin dengan mengulang posisi yang sama dengan pasangan yang sama, bisa menjadi pemutus mitos.
"Tapi kami mencoba untuk tidak mengulangi, dengan wakil tetap seorang, jadi satu. Penawar dan tetap hadir di tengah-tengah rakyat apapun yang terjadi. Sehingga, dengan cara itu tidak ada mitologi," ujar Giri.
"Selamat tinggal mitos dua periode, selamat menuju Ponorogo hebat bermartabat, karena tidak hanya hebat saja ada yang lebih penting dari sekedar hebat saja, yaitu martabat," jelas Giri.
Giri pun mengaku optimis menang. Usai bekerja keras selama masa kampanye kemarin, kini ia tinggal menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
"Sangat optimis, setelah bekerja kita serahkan kepada Tuhan, setelah kami lakukan kampanye apapun bentuknya kadang olok-olokan, sekarang kita meneng (diam), Tuhan yang sekarang memilih mana yang lebih baik untuk Ponorogo ke depan. Mudah-mudahan dengan cara ini. Politik akan teduh dan anak-anak akan belajar teladan kepada generasi tua seperti kita,"pungkas Giri.
(hil/iwd)