Paslon Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji menyampaikan keberhasilan transformasi pada permasalahan daerah selama mereka menjabat 3,5 tahun sebagai kepala daerah. Pada debat pamungkas, keduanya janji akan membuat transformasi Surabaya menuju kota kelas dunia.
Pada penajaman visi dan misi debat pamungkas, Eri menjelaskan bahwa ia dan Armuji di Pemkot Surabaya sudah melewati transformasi masa ke masa yang mengharuskan bisa beradaptasi. Saat itulah berbagai macam polemik telah melewati dengan budaya arek dan egaliter.
"Terbukti pada kami Eri-Armuji memimpin Kota Surabaya 3,5 tahun, 1,5 tahun efektif, 2 tahun bergelut dengan COVID-19. Terbukti dengan egaliter kita, guyub rukun kita maka kita bisa melewati COVID dalam pelayanan penyelesaian COVID," kata Eri pada segmen pertama debat kedua Pilwali Surabaya di Hotel Grand Mirama Darmo, Kamis (21/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eri juga menyampaikan bila pada kepemimpinannya menjadi wali kota, Surabaya mampu meraih predikat Kota Layak Anak Internasional. Kemudian menjadi Kota Terbaik dalam bidang Pelayanan Publik.
Suatu hal yang dia tanamkan ialah selalu bisa bergotong-royong. Sehingga mampu menunjukkan hasil dan menjadikan Surabaya sebagai kota kelas dunia.
Ia juga berjanji akan membuat tranformasi untuk Surabaya agar lebih mendunia. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan.
"Yang menjadi visi kita, transformasi Surabaya menuju kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan. Kota dunia yang bisa mensejahterakan. Tapi jangan lupa gotong royong, guyub rukun, egaliter, itulah yang menjadi tekad kita kekuatan kita agar bisa memakmurkan seluruh warga Kota Surabaya dengan transportasinya, dengan pendidikannya, dengan pembangunannya, dengan tata ruang yang bagus, dengan lingkungannya. Di situlah kita bisa menjadi kota dunia yang penuh dengan kesejahteraan untuk warga Kota Surabaya," jelasnya.
Sementara Cawali Armuji mengatakan dengan digitalisasi ingin memberikan wadah kepada anak-anak muda Gen Z maupun milenial untuk bisa menuangkan ide dan gagasan. Wadah itu akan diberikan di kecamatan untuk mereka berekspresi sesuai dengan karakter anak muda saat ini.
"Oleh karena itu kebudayaan tidak boleh ketinggalan karena itu seni di mana kita punya suatu karakter tersendiri seni di mana tari Remo kita angkat untuk menjadi tarian layak internasional," pungkas Armuji.
(esw/iwd)