Debat Publik Pilgub Jatim 2024 ketiga berlangsung memanas. Saat sesi tanya jawab, Calon gubernur nomor urut 1 bertanya pada calon gubernur nomor urut 2 terkait kebijakan yang dirasa kurang tepat yang diambil pada masa pemerintahan sebelumnya dalam bidang pengelolaan air minum dan sampah.
Calon gubernur nomor urut 2 tidak langsung menjawab secara gamblang terkait kebijakan apa yang perlu dievaluasi. Khofifah lebih memilih untuk memaparkan posisi pemerintah provinsi yang merupakan bagian dari perpanjangan tangan pemerintah pusat. Pemerintah Provinsi juga berhubungan erat dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah kota yang ada di wilayahnya, sehingga sinergitas menjadi sangat penting.
"Tidak bisa seorang gubernur wakil gubernur bupati walikota itu keluar dari format yang sudah disepakati bersama ada RPJMN ada RPJM desa kemudian ada RKAP kemudian ada RAPBD kemudian ada Perda pada posisi inilah betapa sesungguhnya partnership kolaborasi dan sinergi bukan hanya pemisah pusat provinsi dan kabupaten kota." jelas Khofifah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Khofifah, Luluk juga mengamini bahwa komunikasi yang efektif menjadi kunci agar pemerintah kabupaten dan kota dapat diajak untuk melihat masalah secara bersama-sama.
"Oleh karena itu tidak bisa pemimpin itu asal perintah namun juga harus bisa menjadi teladan dan bisa mendorong dan memiliki rasa kepemilikan bersama."
Menanggapi hal ini, calon gubernur nomor urut 3, Tri Rismaharini menjelaskan seluruh program terkait air bersih dan pengelolaan sampah akan mudah dan murah dengan keterlibatan masyarakat. Terkait air bersih, ia kembali menyebutkan perlunya memaksimalkan fungsi embung.
"Sampah mulai memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi jika kita bisa mengelola sampah itu dan bisa mensosialisasikan kepada masyarakat Bagaimana mengolah sampah maka saya yakin tidak ada kampung kotor seperti yang ada di Surabaya saat ini." Tutupnya.
Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.
"Dari tema itu, kemudian di-break down menjadi 8 sub tema," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat konferensi pers di Grand City Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Kedelapan sub tema itu, kata Nur Salam yakni Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi. Kemudian Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih, dan Persampahan.
"Lalu, Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah, Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi, Perubahan Iklim, Pertambangan dan Komitmen Ekologis. Terakhir Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup," bebernya.
Simak pemberitaan seputar Pilkada Jatim dan ikuti live streamingnya di sini.
Debat cagub-cawagub Jatim dibagi menjadi enam segmen. Meliputi pemaparan visi-misi di segmen pertama, pendalaman visi-misi segmen kedua dan ketiga. Lalu, sesi tanya jawab pada segmen keempat dan kelima, kemudian closing statement pada segmen 6.
Adapun tujuh panelis dalam debat ketiga, yakni Prof Abdul Chalik (Ahli Politik Lokal dan Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof Bayu Dwi Anggono (Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan) Universitas Jember, Dr. Suko Widodo (Ahli Media dan Komunikasi Publik) Universitas Airlangga.
Kemudian, Prof Andi Kurniawan (Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eskplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan) Universitas Brawijaya, Zainul Aripin (Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat) Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Dr. Bambang Sigit Widodo (Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial) Universitas Negeri Surabya dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang (Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik) Universitas Negeri Malang.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(ihc/iwd)