Debat kedua Pilbup Blitar dihentikan oleh KPU Kabupaten Blitar, setelah adanya hujan interupsi oleh salah satu pendukung pasangan calon (paslon). Mereka menilai, paslon lain berbuat curang karena diduga membawa lembar contekan.
Bawaslu Kabupaten Blitar buka suara soal debat kedua yang dihentikan itu.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Blitar, Jaka Wandira mengaku tidak mengetahui adanya kesepakatan antara KPU Kabupaten Blitar dan masing-masing paslon. Menurut Jaka, Bawaslu tidak dilibatkan dalam pembuatan kesepakatan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, kami tidak diundang dalam pembuatan kesepakatan yang terjadi. Jadi, kita tidak tahu isi kesepakatan itu, kami baru tahu saat debat," katanya saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (5/11/2024).
Jaka menyebut dalam kesepakatan yang dilihat tim Bawaslu itu, terdapat beberapa poin. Salah satunya, KPU menyediakan visi misi dalam bentuk slide atau gambar presentasi yang dikirimkan H-1 debat. Masing-masing paslon juga diperbolehkan membawa rangkuman visi-misi dalam bentuk lembaran kertas.
"Kemudian, ada juga kalimatnya (poin) itu dilarang membawa tablet, HP, buku, bank data dan sebagainya," katanya.
Menurut Jaka, Bawaslu tidak melihat ke atas panggung secara langsung saat acara debat. Namun, di channel YouTube KPU, bisa terlihat catatan berupa kertas di podium paslon 02. Saat debat terhenti, lanjut Jaka, masing-masing LO paslon dipertemukan.
"Masing-masing LO dipertemukan saat debat terhenti. Itu untuk mediasi, tapi tidak tercapai soal kelanjutan debat," terangnya.
Hingga saat ini, Jaka menyebutkan pihaknya masih belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai salah atau benarnya. Sebab, Bawaslu juga tidak dilibatkan dalam pembuatan kesepakatan itu.
"Kesepakatan itu bisa dibuat tanpa melibatkan Bawaslu. Tapi kami berharap debat berikutnya, semua paslon mematuhi aturan yang telah disepakati," tandasnya.
Sebelumnya, dalam debat Pilbup Blitar, sejumlah pendukung paslon 01 berteriak saat paslon 02 Rini-Ghoni menyampaikan visi misi. Mereka menilai paslon 02 berbuat curang, karena paslon 02 membawa sekaligus membaca kertas yang diduga contekan.
Salah seorang petugas KPU juga tampak naik ke atas panggung untuk mengecek podium paslon 02. Situasi kian memanas dengan teriakan dari pendukung lawan untuk menghentikan debat. Sementara moderator juga tidak dapat mengendalikan pendukung yang gaduh.
(hil/iwd)