Delapan 'Asta Cita' Presiden Prabowo yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
Selaras dengan visi misi Presiden Prabowo, Cabup Ponorogo nomor urut 1, Ipong Muchlissoni yang pernah menjabat sebagai Bupati Ponorogo pada 2016-2021 juga akan mengembalikan fokus pembangunan Ponorogo pada bidang pendidikan, sehingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa terus meningkat.
"Kualitas pendidikan masyarakat meningkat, terbukti angka rata-rata lama sekolah (RLS) sebesar 0,37 poin di tiga tahun terakhir era saya menjabat berbanding 0,23 poin di era pemerintahan sekarang," terang Ipong kepada detikJatim, Selasa (5/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipong menerangkan, perhatiannya pada kualitas pendidikan di Ponorogo telah terbukti dengan penghargaan yang dianugerahkan kepadanya dari Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dwi Praja Nugraha pada tahun 2019.
"Waktu itu program-program yang pro pendidikan di antaranya pembangunan atau rehab untuk 115 SD-SMP, beasiswa pendidikan untuk siswa SD-SMP-SMA serta insentif untuk 8,7 ribu GTT dan guru diniyah," papar Ipong.
Ipong merinci, insentif tahunan sebesar Rp 1,2 juta untuk guru swasta dan PAUD. Ini sebagai langkah nyata Ipong dalam meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik.
"Baru kali itu peran penting guru swasta dan PAUD dapat apresiasi dan wujud nyata penghargaan dari Bupati," terang Ipong.
Ipong yang kali ini berpasangan dengan Cawabup Segoro Luhur Kusumo Daru ini menambahkan, di era kepemimpinannya juga ada penerbitan Surat Perintah Tugas (SPT) untuk Guru Tidak Tetap (GTT). Lantaran, SPT ini untuk sertifikasi para GTT.
"Program yang akan kami bawa jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati bersama Mas Luhur, yakni mengembalikan dan meningkatkan insentif untuk guru madrasah diniyah dan guru non tendik atau dapodik (GTT)," kata Ipong.
"Juga mengalokasikan anggaran minimal Rp 10 miliar per tahun untuk pesantren dan ormas keagamaan (pengelola yayasan pendidikan/panti asuhan) plus beasiswa pendidikan tinggi untuk siswa dari keluarga tidak mampu," pungkas Ipong.
Melalui langkah-langkah konkret ini, pasangan Ipong-Luhur yakin mampu mengembalikan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Ponorogo lebih cepat, sehingga mendukung terwujudnya Ponorogo Maju.
(hil/iwd)