Cagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah tampil agresif dalam debat kedua Pilgub Jatim 2024. Pengamat menyebut gaya komunikasi Luluk bak pisau bermata dua.
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam mengatakan gaya debat Luluk kali ini salah satunya disebabkan faktor elektoral yang masih stagnan.
"Saya bisa paham mengapa itu dilakukan untuk mengerek elektabilitas. Kalau debat di Amerika Serikat kemudian model debatnya Luluk itu bagus dengan teknik memukul straight banger untuk negatif persuastion," kata Surokim saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (3/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata Surokim, gaya debat Luluk justru merugikan jika dilakukan di Indonesia. Sebab, netizen Indonesia bisa jadi akan menyerang balik gaya debat Luluk.
"Namun, kalau di Indonesia model debat begitu harus hati-hati juga. Kadang bisa memukul balik kalau nggak akurat saat ditracking netizen," jelasnya.
"Teknik memukul model begitu menurut saya nggak akan efektif. Ada beda antara memukul dan mencubit, dan yang dilakukan Luluk itu memukul dan menurut saya sulit untuk efektif," lanjutnya.
Surokim menyebut gaya agresif Luluk saat debat memang ditujukan agar elektoralnya segera terkerek naik.
"Menurut saya memang gaya itu terkait elektoral ya. Ingat ada high context culture yang butuh kehati-hatian menenggang paslon lain dan juga harus bisa empatik," tegasnya.
"Gaya Luluk saya kira juga bisa jadi untuk menyasar para pemilih rasional dan swing voters di perkotaan," tandasnya.
Tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah 'Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif'. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal 'Budaya dan Birokrasi Modern', kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.
Selanjutnya, sub tema ketiga adalah 'Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan', lalu 'Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat', kemudian 'Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation'.
Kemudian, sub tema keenam adalah 'Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah', lalu 'Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman', serta terakhir 'Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan'.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini. Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini.
Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.
Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.
"Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan," ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.
Terkait kostum debat, Aang mengatakan pada deba kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
(dpe/fat)