Pandangan Cawagub Soal Kesetaraan Gender dalam Tata Kelola

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilkada Jatim 2024

Pandangan Cawagub Soal Kesetaraan Gender dalam Tata Kelola

Irma Budiarti - detikJatim
Minggu, 03 Nov 2024 22:49 WIB
debat kedua pilgub jatim 2024
Debat Kedua Pilgub Jatim 2024. Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Dalam segmen lima, cawagub nomor urut 02 Emil Dardak memilih gambar Goa Gong yang berisi subtema Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman. Emil mengajukan pertanyaan kepada cawagub nomor urut 01 Lukmanul Hakim soal kesetaraan gender dalam tata kelola.

"Tata kelola yang melindungi keberagaman, itu tentu artinya inklusif, no one left behind, dan yang kita cita-citakan di antaranya penghargaan terhadap gender, tentunya pembangunan gender. Bagaimana pandangan Mas Lukman mengenai tata kelola yang akan bisa menghargai keberagaman secara terukur, karena kerja harus ada ukurannya, nggak bisa comot sana-sini," tanya Emil.

Menjawab pertanyaan itu, Lukman menyinggung tentang meritokrasi sistem. Di mana, pengelolaan birokrasi yang baik, menunjukkan sistemnya berjalan dengan baik, jadi tidak memandang laki-laki maupun perempuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kan kata kuncinya itu meritokrasi sistem. Kita tahu kalau kita mengelola birokrasi itu dengan baik, maka kata kuncinya adalah the right man on the right place, kalau dalam bahasa santrinya itu, kalau sebuah perkara diserahkan kepada orang yang tidak pada tempatnya maka akan datang kehancurannya," jawab Lukman.

"Karena itu, kita ingin agar ke depan kalau Luluk-Lukman menang, kita hadirkan birokrasi yang meritokrasi sistemnya berjalan, sehingga bukan soal laki-laki dan perempuan, tetapi tentang perannya apa, fungsinya apa, dan tugas pokoknya apa," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Ia kemudian menyinggung soal Pilkada Jatim 2024 yang menunjukkan kualitas dari sisi pengelolaan isu gender itu sangat baik. Bahwa di seluruh Indonesia, yang memiliki calon gubernur semua perempuan hanya Jawa Timur,sehingga patut disyukuri, karena artinya ke depan dalam pengelolaan birokrasi bisa hadir di semua dinas maupun tata kelola lain.

Emil pun menerangkan bahwa yang dimaksud dalam pertanyaan tersebut bukan tentang birokrasi di pemprov, melainkan menyangkut masalah se-Jawa Timur. Ia kemudian menunjukkan data bahwa sistem meritokrasi Jawa Timur sudah berada 383, kategori empat sangat tinggi dari BKN.

"Kami sedang berbicara tentang nasib 20 jutaan warga perempuan di Jawa timur, bukan hanya yang ada di pemprov saja. Jawa timur komitmen untuk membangun secara inklusif, ada Jatim Puspa,program pemberdayaan usaha perempuan, agar yang sudah selesai PKH tetap diwadahi dalam kelompok usaha bersama, tetap mendapatkan pendampingan, tidak langsung ucul atau lepas begitu saja," jelas Emis.

"Indeks pembangunan gender di Jawa timur berada di ambang atas angka nasional, naik di atas rata-rata nasional. Pada saat yang sama, indeks ketimpangan gender bisa turun luar biasa. Itulah upaya kami kepada 20 juta kurang lebih perempuan yang ada di Jawa timur," tambahnya.

Menanggapi pertanyaan kedua paslon, cawagub nomor urut 03 Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menjelaskan, tata kelola yang baik adalah ketika mengajak semua berpartisipasi untuk mendukung hingga akhir, sehingga partisipasi ini memunculkan sense of belonging.

"Maka, kita tidak akan berpihak pada satu golongan saja, disabilitas juga kita perhatikan, dan orang-orang minoritas kita perhatikan. Itu tidak akan kita perhatikan jika proses pembuatan regulasinya tidak melibatkan mereka. Dan, tata kelola yang baik adalah tidak orang-orang itu saja yang kita bantu, hanya itu itu saja yang di-support, karena faktor kedekatan dan kolusi," ungkapnya.

"Kan kayak gitu, masyarakat Jawa Timur majemuk, dari berbagai latar belakang berbeda, mereka juga butuh perhatian yang sama dari kita. Maka, tata kelola yang baik adalah tata kelola yang tidak berpihak pada siapapun. Ketika kita membuat regulasi, ajak mereka bicara, ajak mereka juga berpartisipasi, jadi tanpa kita suruh akan ikut," pungkasnya.


Tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah 'Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif'. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal 'Budaya dan Birokrasi Modern', kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.

Selanjutnya, sub tema ketiga adalah 'Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan', lalu 'Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat', kemudian 'Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation'.

Kemudian, sub tema keenam adalah 'Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah', lalu 'Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman', serta terakhir 'Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan'.

Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini. Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini.

Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.

Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.

"Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan," ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.

Terkait kostum debat, Aang mengatakan, pada debat kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.

Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.

Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.




(ihc/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads