Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa mengaku dipercaya Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terlibat dalam penetapan hari santri nasional. Saat itu Jokowi menghubungi melalui ponsel.
Hal itu diungkap sebelum memberangkatkan jalan sehat peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang digelar PC Muslimat NU Kota Madiun, di Stadion Wilis, Kota Madiun, Minggu (27/10/2024).
"Kira-kira tiga hari sebelum Bapak Presiden Joko Widodo dilantik tahun 2014, beliau menelepon saya, menanyakan persiapan penetapan Hari Santri Nasional. Beliau menelepon saya karena saat itu saya ada di tim transisi," ujar Khofifah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, jelas Khofifah, dirinya dipercaya menyiapkan format dan nomenklatur terkait penetapan Hari Santri Nasional.
"Bicara tentang Hari Santri, adalah bicara bagaimana peran pesantren dan santri dalam menegakkan kemerdekaan RI yang baru saja diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945," jelas Khofifah.
Khofifah mengaku para penjajah belum mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih aktif melakukan agresi di banyak wilayah Indonesia.
Dalam kondisi tersebut, pendiri NU KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa ke seluruh santri dan pesantren. Bahwa membela kemerdekaan RI adalah fardu ain. Fatwa ini kemudian dikuatkan dengan seruan yang kini disebut Resolusi Jihad.
"Maka panjenengan semua yang hari ini ikut jalan sehat hari santri, mantapkan dalam hati, semangat kita adalah menjaga negara kesatuan NKRI. Bersama membela NKRI. Merdeka!!!!" jelasnya.
Tak hanya memberangkatkan, Khofifah pun menyatu dengan puluhan ribu masyarakat Madiun dalam jalan santri ini. Selama jalan sehat, Khofifah jadi rebutan masyarakat untuk diajak bersalaman dan berfoto bersama.
Tak sedikit pula yang menyampaikan doa agar Khofifah terus melanjutkan kepemimpinan sebagai Gubernur Jawa Timur periode dua bersama Emil Elestianto Dardak.
Termasuk saat Khofifah memimpin pemberangkatan jalan sehat ini. Masyarakat justru meneriakkan kata 'Lanjutkan' pada Khofifah.
"Lanjutkan bu, lanjutkan memimpin Jawa Timur," kata banyak masyarakat saat bersalaman dengan Khofifah.
(dpe/fat)