Heboh debat perdana Pilbup Bojonegoro yang diikuti 2 cawabup peserta pada Sabtu (19/10/2024) malam batal digelar. Kini, Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 01 Teguh Haryono mengklarifikasi peristiwa tersebut di instagramnya @masteguh_id.
Ada 2 paslon di Pilbup Bojonegoro 2024. Yakni paslon nomor urut 1 Teguh Haryono-Farida Hidayati dan paslon nomor 2 Setyo Wahono-Nurul Azizah.
Dalam video klarifikasinya, Teguh menyebut adanya aturan mengenai debat paslon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. Menurutnya, dalam surat keputusan KPU nomor 1363 Tahun 2024 tentang pedoman teknis pelaksanaan pilkada pada item A nomor 7 disebutkan bahwa desain debat tidak pernah ada hanya antar calon wakil bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada item A nomor 7 disebutkan bahwa desain debat tidak pernah ada hanya antar calon wakil bupati atau bupati, yang ada hanya pasangan calon," katanya dalam video klarifikasi itu.
Dari penelusuran detikJatim, ada sekitar tujuh video klarifikasi yang diunggah oleh Teguh Haryono. Dalam setiap video disampaikan klarifikasi mengenai penjelasan surat keputusan KPU RI, surat keputusan KPU Bojonegoro, berita acara KPU Bojonegoro, sosialisasi EO debat, rakor (rapat koordinasi) yang deadlock, id card hingga venue debat Paslon Bupati Bojonegoro.
Teguh yang merupakan calon bupati Bojonegoro nomor urut 1 itu dalam videonya juga menyebutkan, bahwa rakor dengan KPU dan masing-masing paslon sempat deadlock alias tidak menemui kesepakatan. Hingga akhirnya, saat hari pelaksanaan debat tetap dilaksanakan hanya dengan agenda wakil calon bupati.
Dalam video itu, Teguh menunjukkan sejumlah bukti venue debat yang berbeda. Mulanya ada dua kursi yang ditempatkan di atas panggung. Kursi itu masing-masing dinilai untuk paslon bupati dan wakil bupati Bojonegoro.
"Menarik ini, ketika pukul 14.00 WIB pada hari pelaksanaan debat di dalam penyusunan kursi ada dua. Namun pada pukul 15.00 WIB berubah, hanya ada satu kursi. Itu yang perlu yang perlu saya sampaikan, ini adalah fakta kami tidak mengarang. Mudah - mudahan bisa menjelaskan publik, apa yang terjadi di Bojonegoro pada saat debat paslon," terangnya.
Sementara itu video-video klarifikasi Teguh telah ditonton oleh ribuan orang dan mendapat berbagai macam komentar. Salah satunya:
@alfan1632_: Moderator adalah orang yang diberikan tugas mengatur jalannya debat. Kalau Moderator aja tidak didengar, apalagi suara rakyat.
@ tamimzainuddin:
Ada berberapa permasalahan :
1. Bapak kurang memahami aturan debat.
2. Bapak tidak mendengarkan moderator, padahal moderator sudah mengingatkan baik-baik.
3. Setelah kejadian bapak tidak minta maaf dan masih merasa benar sendiri.
4. Bapak tidak mengakui kesalahan bapak.
5. Bapak masih ngeyel sampai sekarang.
@syamsinurhayati03: BELUM MENJABAT SUDAH KELIHATAN SIFAT ASLINYA
@sepertidani: Percuma olehe jelasno ngalor ngidul ngetan ngulon,persepsi masy.bojonegoro wis kadung elek marang jenengan pak,jamane medsos,tindak tanduk tumindake awak dw pasti bakal di sorot,opo maneh calon pemimpin sebuah kabupaten besar
@huntubeureum: ya caranya ga gini juga pak disiarin di tv nasional namanya mempermalukan diri sendiri
@ne.arn: Lah ilahhhh sungguh malu2in sih. Padahal masing2 udah ada slot nya. Sedangkan di daerah lainnya, itu paslon2nya pada nurut dimana debat pertama itu utk Calon Wakil dan debat kedua Calon Bupati nya. Dah lah bilang aja wakil mu itu GAK BERANI. wisssss gitu lohhh
@Hyung: Ada masalah apa sih pak kok segitunya merusak acara yang notabene dibiayai rakyat. Membuang uang rakyat aja!!!
(dpe/fat)