.webp)
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nomor urut 2 Emil Dardak melontarkan pertanyaan terkait ketahanan sosial kepada dua Cawagub nomor urut 3, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Emil menanyakan kepada Gus Hans terkait pentingnya pembentukan karakter di lembaga pendidikan tak hanya di sekolah tapi juga pondok pesantren (Ponpes).
"Kalau kita bicara mengenai ketahanan sosial tentunya sekali lagi kita bicara mengenai karakter. Dan karakter dibentuk di lembaga pendidikan dan kita tahu lembaga pendidikan non-negeri ini juga penting peranannya di Jawa timur termasuk swasta dan di antaranya pesantren dan sekolah berbasis keagamaan dan lainnya. Bagaimana paslon nomor urut 3 melihat hal ini?" tanya Emil kepada Gus Hans di Debat Perdana Pilgub Jatim 2024, Jumat (18/10/2024).
Mendapat pertanyaan ini, Gus Hans mengaku telah melakukan terkait pembangunan karakter di Ponpesnya. Namun, ia juga menyebut permasalahan bahwa tidak semua sekolah atau lembaga pendidikan mau menerima dengan ciri ponpes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira pesantren adalah solusi mendidik karakter tetapi problemnya adalah semuanya mau dengan cara dan ciri khas pesantren. Maka perlu munculkan bagaimana caranya pendidikan karakter itu di juga diajarkan mulai elemen SD sampai SMA dan nilai karakter yang ada di pesantren bisa kita tularkan ke yang lain," ujar Gus Hans.
Mendengar penjelasan ini, Emil mengaku sepakat dengan yang disampaikan dengan Gus Hans. Ia lantas menyinggung terkait biaya operasional pesantren yang telah dianggarkan dari Pemprov Jatim.
"Seperti panjenengan sudah memimpin pondok pesantren dengan baik kami yakin sinergi dengan Pemprov seperti inilah bagaimana kepedulian bagaimana ingin menyampaikan kepada sekolah swasta kami tidak ingin hanya sekolah negeri tapi juga SMK dan swasta juga jadi perhatian kami," jelas Emil.
Apa yang disampaikan Emil ini juga diamini Lukmanul Khakim. Ia menilai gotong royong dan sinergi bisa mewujudkan ketahanan sosial terutama terkait pembentukan karakter.
Namun dalam kesempatan itu, Lukman juga menyinggung banyaknya kasus bunuh diri akhir-akhir ini. Untuk itu, Lukman juga meminta agar kesehatan mental juga menjadi perhatian.
"Nah kita tahu bahwa ada peristiwa yang belakangan ini menjadi konsen kita yakni banyaknya orang atau anak-anak muda yang bunuh diri karena ini kita juga menaruh perhatian pada mental health,"
"Karena itu jika kita Luluk dan Lukman diberi kesempatan menang maka kita siap memberikan konseling memberikan hotline, insyaallah nomornya 001 biar sesuai dengan agenda kita dan kita wujudkan ke depan tidak ada lagi kasus-kasus seperti ini karena kita tentu saja berharap mental masyarakat Jawa timur sehat jiwanya kuat dan karakternya bagus," tanda Lukman.
Debat perdana ini terbagi dalam 6 segmen. Pada segmen pertama ketiga paslon menyampaikan visi-misi terkait tema debat. Segmen kedua dan ketiga adalah pendalaman visi-misi.
Selanjutnya, pada segmen ke-4 dan ke-5 ada saling tanya jawab antarpaslon. Terakhir di segmen ke-6 debat diakhiri closing statement masing-masing paslon.
Dari tema dan sub tema itu panelis merumuskan sejumlah pertanyaan kekinian dengan situasi dan kondisi saat ini di lapangan terkait kesejahteraan warga, kemiskinan, hingga SDM.
Debat perdana ini melibatkan 7 panelis dari kalangan akademisi yang telah menandatangani pakta integritas terkait independensi dalam menyusun pertanyaan.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 ini diikuti 3 paslon. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN.
Terakhir dengan nomor urut 3, Tri Rismaharini bersama KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(abq/iwd)
