Begini Rencana Cawabup Luhur Bangkitkan Kejayaan Batik Ponorogo

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilbup Ponorogo 2024

Begini Rencana Cawabup Luhur Bangkitkan Kejayaan Batik Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 02 Okt 2024 15:43 WIB
Luhur saat membatik di Hari Batik Nasional.
Luhur saat membatik di Hari Batik Nasional. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Ponorogo sempat berjaya dengan sentra batik pada 1960-an hingga 1980-an. Sayangnya, kejayaan itu terus meredup seiring waktu berjalan.

Cawabup nomor urut 1, Segoro Luhur Kusumo Daru punya rencana bila nanti dirinya terpilih jadi Wakil Bupati Ponorogo. Dia akan melakukan regenerasi untuk meningkatkan minat anak muda terhadap batik dengan cara memasukkan pelajaran membatik ke kurikulum atau dengan ekstrakurikuler batik.

"Untuk anak sekolah, bisa ditambah kurikulum di bidang kesenian, ekstrakurikuler batik, reog. Ke depan bagaimana reog dan batik bisa terus lestari," kata Luhur kepada detikJatim, Rabu (2/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhur menambahkan selain untuk anak sekolah, pihaknya juga mendorong perajin batik untuk mengikuti pameran atau event agar batik Ponorogo semakin moncer. Juga batik bisa menambah nilai ekonomi.

"Harapannya tentu sebagai generasi muda pasti bangga dengan warisan budaya (batik), tentu kami ingin bagaimana anak muda bisa melestarikan dan juga ikut ada regenerasi di bidang perajin batik," tandas Luhur.

ADVERTISEMENT

Luhur yang juga sebagai Kader Gerindra itu menambahkan waktu kepemimpinan Ipong di tahun 2015-2020. Ipong pernah mewajibkan anak sekolah maupun PNS dan ASN untuk menggunakan batik khas Ponorogo.

"Mewajibkan menggunakan batik khas Ponorogo oleh pak Ipong itu sebagai bentuk pelestarian," tandas Luhur.

Tak lupa Luhur juga sempat belajar membatik dengan menggunakan canting yang diisi cairan malam.

"Dulu saya pernah membatik juga waktu tugas sekolah," ungkap Luhur.

Sementara, perajin batik, Dian Fajariono pun berharap batik tulis khas Ponorogo bisa berjaya kembali seperti di tahun 1960 hingga 1980 an. Ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui batik.

"Jaman pak Ipong ada sentra industri batik, reog dan ganongan. Saya salah satunya yang mengisi disana. Perhatian pemerintah bagus, karena sejak tahun 2018 sampai sekarang masih ada sentranya," papar Nano.

Pria 56 tahun itu pun berharap ada regenerasi perajin batik. Lantaran, saat ini minat generasi muda soal batik mulai menurun.

"Kita harus fokus ke regenerasi dulu, kalau tenaganya sudah banyak. Pasti masyarakat mengenal batik dengan cepat," pungkas Nano.




(dpe/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads