Ketua Pengurus Koordinator PKC PMII Jawa Timur Baijuri mengingatkan kepada cagub dan cawagub mengenai pentingnya memanfaatkan potensi pemilih muda.
Menurut BPS 2023, jumlah penduduk Jawa Timur mencapai 41.149.974 jiwa. Dari jumlah tersebut, data dari KPU Jatim menunjukkan bahwa terdapat 31.280.418 jiwa yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdiri dari 15.410.935 jiwa laki-laki dan 15.869.483 jiwa perempuan dalam Pilkada 2024.
"Dari jumlah DPT tersebut, pemilih muda yang berusia 17 hingga 30 tahun merupakan segmen yang sangat signifikan. Mereka adalah generasi yang akan menentukan arah dan masa depan daerah. Dengan adanya 666 kecamatan, 8.499 desa, dan 60.751 tempat pemungutan suara (TPS), setiap calon harus mampu membuat strategi yang tepat dan sehat untuk menarik perhatian dan dukungan pemilih muda. Hal ini tidak hanya penting untuk meraih suara, tetapi juga untuk menciptakan koneksi yang lebih kuat antara calon dan masyarakat, terutama generasi muda yang berperan aktif dalam menentukan pilihan politik," kata Baijuri dalam keterangannya, Kamis (26/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Baijuri, strategi yang diusulkan harus mencakup pemanfaatan teknologi dan media sosial, yang menjadi alat komunikasi utama bagi kaum muda saat ini. Calon pemimpin diharapkan dapat menyampaikan secara mendalam isu-isu yang relevan bagi pemilih muda, seperti pendidikan, lapangan kerja, dan pengembangan kreativitas.
"Kami percaya, jika calon pemimpin mampu mengangkat isu-isu tersebut dengan serius, maka mereka tidak hanya akan mendapatkan dukungan dari pemilih muda, tetapi juga menciptakan iklim politik yang sehat," lanjutnya
Selain itu, bagi Baijuri penting bagi calon untuk melakukan dialog langsung dengan komunitas pemuda di berbagai daerah. Melalui diskusi dan interaksi, calon dapat memahami harapan serta aspirasi pemilih muda, yang sering kali terabaikan dalam program-program politik.
"Kami mengajak para Cagub dan Cawagub untuk turun ke lapangan, mendengarkan suara pemuda, dan merancang program yang mampu menjawab tantangan serta kebutuhan mereka. Kemarin kami menawarkan untuk berkampanye di kampus-kampus. Jadi monggo kami bahkan siap memberikan fasilitas, tentunya yang kami harapkan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku," imbuhnya
Dan yang tidak kalah penting juga bagi calon untuk menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan pemuda. Hal ini dapat dilakukan melalui inisiatif seperti pengembangan wirausaha, pelatihan keterampilan, dan program kepemudaan yang inklusif.
"Dengan memperkuat peran pemuda dalam pembangunan, para calon akan menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengejar suara, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya," paparnya.
PKC PMII Jawa Timur berharap Cagub dan Cawagub di Jawa Timur dapat memahami betapa pentingnya potensi pemilih muda dalam Pilkada 2024. Menurutnya dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang fleksibel, para calon akan mampu meraih dukungan dari pemilih muda yang menjadi kunci dalam menentukan kemenangan.
"Mari bersama-sama kita ciptakan Pilkada yang lebih demokratis dan menjunjung tinggi suara pemuda untuk masa depan Jawa Timur yang lebih baik," pungkasnya.
(faa/iwd)