Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya menjadi lokasi deklarasi kampanye damai Pilgub Jatim 2024. Pembacaan doa mengiringi acara deklarasi tersebut agar semua rangkaian kegiatan bisa berjalan lancar dan mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pembacaan doa dipimpin 5 tokoh agama. Imam Sya'roni mewakili pemuka Agama Islam, Surya Permana mewakili pemuka Agama Kristen, FX Sukarma mewakili Katolik, RM Toni Wicono mewakili Buddha, Wasu Dewa Bataceria mewakili Hindu, dan Ki Setyo Kuncoro mewakili Konghucu.
Doa bersama lintas agama ini mencerminkan bahwa Jawa Timur penuh keanekaragaman budaya dan agama tetap rukun dan damai. Momen doa bersama itu adalah representasi yang menyimbolkan bahwa momen kampanye juga harus dijaga kedamaiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam doanya Sya'roni selaku perwakilan pemuka Agama Islam memanjatkan doa kepada Allah SWT agar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur bisa menjadi pemilu yang damai.
"Kami menyadari persatuan bangsa di atas segala galanya. Kami memohon kemampuan untuk mengendalikan dan mematuhi peraturan yang berlaku, serta menghindari fitnah dan hoaks dalam upaya mencapai tujuan suci dan mulia ini."
Sya'roni juga menekankan tentang kesadaran semua pihak tentang tujuan kampanye yakni untuk memilih pemimpin daerah terbaik. Dalam doanya itu dia juga meminta agar Allah memberikan kesadaran tentang pentingnya kemampuan untuk menerima kemenangan dan kekalahan.
"Siapa pun yang Engkau tentukan, menang dan kalah."
Di akhir doanya Sya'roni menambahkan bahwa semua peserta Pilkada Jatim 2024 ini merupakan hamba Allah. "Tidak ada orang lain, semua adalah hamba-Mu. Dengan kasih sayang-Mu, ampunilah kekhilafan, terimalah segala kebaikan."
Doa yang dipanjatkan oleh seluruh pemuka agama di acara deklarasi damai itu merupakan bentuk harapan sekaligus pengingat bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kedamaian dan persatuan dalam proses Pilkada Serentak 2024 di Jawa Timur.
(dpe/iwd)