Jawa Timur dikenal sebagai daerah dengan kekayaan kuliner yang luar biasa. Setiap daerah memiliki ciri khas dan cita rasa berbeda, mulai dari olahan pedas, gurih, hingga asam segar yang menggugah selera.
Tak hanya mengandalkan daging sapi atau kambing, banyak kuliner khas Jawa Timur yang justru tampil istimewa dengan bahan sederhana, seperti sayuran, ikan air tawar, hingga biji-bijian.
Keunikan inilah yang membuat kuliner Jatim digemari semua kalangan, termasuk mereka yang menghindari konsumsi daging merah. Simak berbagai menu khas Jatim yang mengedepankan bahan-bahan non-daging, namun tetap kaya rasa dan sarat nilai tradisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekomendasi Menu Makanan Khas Jatim
Kuliner Jawa Timur dikenal dengan cita rasa yang kuat, gurih, dan kaya bumbu rempah. Dari sajian berkuah hingga makanan pedas yang menggugah selera, setiap daerah di Jatim punya hidangan khas yang layak dicoba.
Merangkum dari akun Instagram resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, berikut beberapa rekomendasi kuliner non-daging khas Jatim yang wajib masuk daftar wisata kuliner!
1. Sego Kelor - Kabupaten Lumajang
![]() |
Nasi berwarna hijau lembut ini bukan sekadar makanan, melainkan simbol kearifan lokal yang sarat manfaat kesehatan. Warna hijaunya berasal dari campuran daun kelor yang kaya nutrisi.
Daun kelor dikenal luas sebagai miracle tree karena kandungan magnesium, kalsium, dan antioksidannya yang tinggi, dipercaya mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Di Lumajang, sego kelor biasanya disajikan dengan lauk-pauk sederhana seperti tempe goreng, ayam suwir, dan sambal pedas. Di salah satu rumah makan setempat, sajian ini dibentuk kerucut di tengah piring dan dikelilingi lauk serta sayuran segar.
Aroma khas daun kelor berpadu dengan sambal tradisional Lumajang menciptakan harmoni rasa yang lembut namun menggugah. Bahkan, pemerintah daerah setempat mendorong konsumsi sego kelor sebagai solusi pangan sehat untuk mencegah malnutrisi anak-anak.
2. Lontong Balap - Kota Surabaya
![]() |
Sebagai salah satu ikon kuliner Surabaya, Lontong Balap merupakan bukti bahwa hidangan tanpa daging pun bisa tampil menggoda. Makanan ini terdiri dari potongan lontong, tahu goreng, tauge rebus, lentho (gorengan berbahan kacang tolo dan singkong), serta kuah bening gurih yang ringan di perut.
Salah satu komponen yang membuat lontong balap istimewa adalah sambal petis dan sate kerang yang menjadi pelengkap wajib. Menurut laman resmi Pemerintah Kota Surabaya, lentho dibuat melalui proses panjang.
Kacang tolo direndam semalaman, ditumbuk, dibumbui, lalu digoreng hingga renyah. Cita rasa gurih petis berpadu dengan segarnya tauge dan tahu menciptakan hidangan khas yang selalu dirindukan warga Kota Pahlawan.
3. Sambel Wader - Kabupaten Mojokerto
![]() |
Dari Bumi Majapahit, Mojokerto mempersembahkan kuliner khas yang sederhana namun menggugah selera, yaitu sambel wader. Hidangan ini menggunakan ikan wader, ikan kecil dari sungai, yang digoreng garing dan disajikan bersama sambal terasi pedas.
Perpaduan gurih ikan dan pedasnya sambal menghadirkan sensasi rasa yang sulit dilupakan. Sambel Wader banyak dijumpai di kawasan Trowulan, daerah yang terkenal dengan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit.
Biasanya disajikan bersama nasi hangat dan lalapan segar. Kelezatan khasnya membuat banyak wisatawan kembali datang ke Trowulan hanya untuk menikmati cita rasa autentik sambel wader, yang disebut tak bisa ditemukan di daerah lain.
4. Lontong Kupang - Kabupaten Sidoarjo
![]() |
Lontong Kupang adalah kuliner legendaris dari Sidoarjo yang masih bertahan hingga kini. Berdasarkan buku "Sidoarjo Tempo Doloe" karya Dukut Imam Widodo dan Henri Nurcahyo, hidangan ini pertama kali muncul di Desa Balongdowo, Kecamatan Candi.
Meskipun kini banyak dijual di Malang dan Gresik, para penjual aslinya tetap berasal dari Sidoarjo. Dalam satu porsi lontong kupang, terdapat potongan lontong, kupang (hewan laut kecil sejenis kerang), lentho goreng, serta kuah kaldu kupang yang bening namun kaya rasa.
Bumbunya sederhana, bawang putih, cabai, garam, dan petis khas Surabaya. Saat disantap, biasanya ditambah kecap dan perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran. Hidangan ini kerap ditemani sate kerang dan kerupuk, menciptakan kombinasi rasa gurih, asin, dan sedikit manis yang khas.
5. Pecel Madiun - Kota Madiun
![]() |
Siapa yang tidak kenal dengan Pecel Madiun? Kuliner berbahan dasar sayuran rebus ini telah menjadi ikon kuliner Jawa Timur yang paling populer di seluruh Indonesia. Pecel Madiun terdiri dari aneka sayuran seperti bayam, kacang panjang, tauge, daun kenikir, dan bunga turi.
Semua sayuran itu kemudian disiram sambal kacang kental dengan cita rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Ciri khas Pecel Madiun terletak pada sambal kacangnya yang menggunakan campuran cabai rawit, gula jawa, kencur, daun jeruk, dan asam jawa.
Kombinasi bumbu ini menghasilkan aroma segar dan rasa yang kompleks. Biasanya pecel disajikan dengan pelengkap seperti rempeyek kacang atau teri, serta nasi hangat yang dibungkus daun pisang. Tak hanya lezat, pecel Madiun dikenal sebagai hidangan sehat karena berbahan dasar sayur dan tanpa daging.
Di Madiun, pecel mudah dijumpai di berbagai tempat, mulai dari warung kaki lima hingga restoran besar. Bahkan, terdapat kawasan kuliner terkenal bernama "Pecel 99" dan "Pecel Yu Gembrot" yang menjadi destinasi wajib wisatawan kuliner
(ihc/irb)